TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Mahkamah sekaligus Ketua Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Partai Gollkar, Muladi, menyatakan tidak bersedia menjadi Ketua Musyawarah Nasional Golkar tandingan. Dia pun sudah memberi tahu inisiator munas tandingan, Agung Laksono.
"Saya sudah kirim SMS ke Agung Laksono, saya maaf tidak bersedia. Saya apresiasi dengan penunjukan sebagai ketua. Tapi, sebagai Ketua Mahkamah Partai, saya tidak bisa memenuhi permintaan itu," kata Muladi saat konferensi pers di Bakrie Tower, Jakarta, Selasa, 25 November 2014. (Baca: Pleno Golkar Pecat Ical dan Idrus Marham)
Muladi mengakui tak bisa langsung menolak permintaan kubu Agung Laksono yang memilihnya menjadi Ketua Munas tandingan. "Saudara melihat saya tadi?" ujarnya. "Setelah saya ke luar ruangan, saya kirim SMS itu ke Agung Laksono."
Sebelumnya, Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar membekukan kepengurusan di bawah pimpinan Aburizal Bakrie. "Kami ambil langkah ini untuk penyelamatan partai," kata Ketua Mahkamah Partai Muladi seusai rapat pleno di kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Selasa, 26 November 2014. (Baca: 3 'Dosa' Berat yang Membelit Ical)
Menurut Muladi, kepengurusan Aburizal diambil alih oleh Presidium Penyelamatan Partai. Presidium diketuai oleh Wakil Ketua Umum Agung Laksono. Presidium beranggotakan calon-calon Ketua Umum Golkar, yaitu Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Tohari, Zainudin Amali, Agus Gumiwang, Yorris Raweay, Agun Gunandjar Sudarsa, dan Ibnu Munzir.
Ketua Presidium Agung Laksono mengatakan tugas pertama Presidium adalah merehabilitasi hak keanggotaan tiga kader Golkar yang sudah dipecat Aburizal. Mereka adalah Agus Gumiwang, Nusron Wahid, dan Poempida Hidayatullah. "Selanjutnya, kami akan mempersiapkan agenda munas yang akan diselenggarakan selambatnya 15 Januari 2015," ujar Agung. (Baca: Presidium Golkar Rehabilitasi Pemecatan Nusron Cs)
Terbentuknya Presidium Penyelamatan Partai ini bermula dari ketidakpuasan para kandidat ketua umum dan sejumlah pengurus terhadap kepemimpinan Aburizal. Ical dianggap telah memaksakan kehendak untuk menggelar munas pada 30 November nanti di Bali. "Aburizal sudah menggunakan cara-cara intimidatif dan provokatif dalam menggelar munas," katanya.
Rapat pleno pembentukan Presidium Penyelamatan Partai Golkar dihadiri lebih dari 30 pengurus harian Golkar. Rapat sempat ricuh saat Wakil Ketua Umum Golkar Theo L. Sambuaga mengambil alih pimpinan dan menutup rapat pleno.
MUHAMAD RIZKI | IRA GUSLINA SUFA
Terpopuler:
Operasi Diam-diam Susi Pantau Illegal Fishing
Pemerintah Korsel Ancam Penjarakan Penjual Tongsis
Enam Tokoh Ini Disebut-sebut Bakal Jadi Wakil Ahok
Polling Tokoh TIME, Peringkat Jokowi di 7 Besar
Pleno Golkar Pecat Ical dan Idrus Marham