TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim Presidium Penyelamatan Golkar pimpinan Agung Laksono, Yoris Raweyai, mengklaim kubunya mulai Jumat ini, 28 November 2014, bakal menguasai kantor Dewan Pimpinan Pusat di Jalan Anggrek Nelli, Slipi. Tim Penyelamat akan menguasai kantor tersebut, kata Yoris, hingga pelaksanaan musyawarah nasional pada Januari 2015.
Yoris juga mengatakan kubunya telah memecat Ketua Umum Aburizal Bakrie dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham lantaran sepihak memutuskan penyelenggaraan munas.
"Sudah kami surati seluruh pengurus tingkat provinsi dan kabupaten, ormas sayap, serta kepada pemerintah," kata Yoris didampingi anggota Tim Penyelamat di kantor DPP Golkar, Jumat, 28 November 2014. (Baca: Ini Solusi Kisruh Golkar)
Yoris juga menginstruksikan kepada seluruh pemilih suara Golkar agar tak menghadiri munas di Bali pada 30 November. Tim Penyelamat beranggapan munas Aburizal ilegal. Musababnya, kata dia, penyelenggaranya tak memiliki status di DPP Golkar. "Sudah kami laporkan ke pemerintah." (Baca: Ical Bilang ke Akbar, Munas di Bali Tetap 30 Nov)
Tim Penyelamat, kata Yoris, bakal menggelar rapat pimpinan nasional pada Januari untuk membentuk panitia munas. "Yang bertugas menentukan waktu dan tempat pelaksanaan," kata dia. (Baca: Agung Laksono: Aburizal-Akbar Duet Maut)
Menyusul kekisruhan Pleno DPP Golkar pada Selasa lalu, kubu Aburizal hampir tak pernah ke kantor yang bermarkas di Jalan Anggrek Nelli, Slipi, Jakarta Barat. Hingga hari ini, kubu Agung Laksono yang selalu menggelar konferensi pers untuk struktur Golkar di semua tingkatan tak hadir dalam Munas Golkar di Bali.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Lain
Pertimbangan MK Jika Jokowi Dimakzulkan
Jurus Saling Kunci Jokowi dengan Koalisi Prabowo
Usulan Ditolak, Ahok: Bu Mega Senyum-senyum Saja
Ruhut: Demokrat Tolak Dukung Hak Interpelasi