Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malam Terakhir buat Alfred Riedl  

image-gnews
Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Rield, memberikan intruksi saat latihan di Stadion Hang Day, Hanoi, 27 November 2014. ANTARA/Prasetyo Utomo
Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Rield, memberikan intruksi saat latihan di Stadion Hang Day, Hanoi, 27 November 2014. ANTARA/Prasetyo Utomo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Alfred Riedl sudah terhuyung-huyung. Paling tidak emosinya. Dia galau. Malam ini di Stadion Hang Day, stadion kedua terbesar di Kota Hanoi, boleh jadi energinya pun sudah terbang ketika dia memainkan tanggung jawab terakhirnya bersama Indonesia.

Riedl seperti sudah limbung, meski lawan skuad Merah Putih hanya Laos, tim kecil dengan reputasi sederhana dan lolos ke Piala AFF pun melalui kualifikasi dengan status runner-up di bawah Myanmar. Statistik dan rekor pertemuan pun bicara: Indonesia di atas Laos. Lebih unggul.

Tapi, hanya untuk melawan Laos ini pun Riedl cuma ‘berharap Indonesia bisa menang’. Tidak ada lagi napas optimis di situ. Pria tua berusia 65 tahun dari Wina, Austria, itu seperti sudah kehilangan spirit. Pesimis. Sama seperti ketika empat hari sebelum bertolak ke Vietnam, dia berujar: “Peluang Indonesia juara hanya 20 persen”.

Kini, jangankan 20 persen, satu persen pun berat. Hanya keajaiban, sekali lagi keajaiban, yang bisa meloloskan Indonesia ke semifinal. Itu pun dengan cara yang musykil: menggulung Laos minimal tujuh gol tanpa balas dan pada saat yang sama berharap Vietnam menyerah kepada Filipina di My Dinh—sesuatu yang mungkin saja terjadi tapi dengan persentase kemungkinannya terpuruk di dasar samudra!

Toh, Toshiya Miura dan skuad Vietnam-nya yang segar hanya butuh hasil imbang di depan publik sendiri. Toh, Thomas Dooley dan legiun asing Filipina-nya sudah menggenggam tiket semifinal dan tinggal merotasi pemain, bermain aman dan senang versus Vietnam, serta menyusun rencana melawan salah satu dari Singapura atau Malaysia yang duel ‘hidup-mati’ besok di Stadium of Singapore.

Saya bisa mafhum perasaan Riedl. Saya pun bisa meraba pikiran yang menari-nari di kepalanya: malam ini adalah malam terakhirnya bersama Indonesia, tim yang empat tahun lalu pernah dia bawa menjadi runner-up Piala AFF dan kali ini harus tersingkir pagi-pagi, sangat pahit, dengan sederet catatan negatif.

Bahkan, boleh jadi, catatan ini menjadi kian kelam kalau Laos—yang peringkat FIFA mereka dua anak tangga di atas Indonesia (154 vs 156), bisa menang di Hang Day, menghentikan ‘tentara terluka’ skuad Merah Putih. Ada satu statistik yang menarik: Riedl dalam dua episode kehadirannya bersama Indonesia tidak pernah bisa menang dalam setiap laga tandang!

Ini memang episode terpahit dalam pengembaraan Riedl selama 14 tahun di bumi Asia Tenggara--separuhnya dihabiskan di Vietnam lewat tiga sesi kedatangannya. Pria yang juga pernah melatih tim nasional Austria, Liechtenstein, Palestina, dan Laos itu harus pulang kampung, mengakhiri kontraknya dengan Indonesia lebih cepat dua tahun dari yang seharusnya berakhir 2017 nanti.

Banyak hal, cerita dan kenangan, menari-nari di kepalanya. Itu sangat mungkin. Sangat mungkin juga matanya nanar di technical area, memimpin laga terakhirnya bersama Indonesia atau boleh jadi laga terakhir dalam karier kepelatihannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Riedl, saya pikir, sudah mentok. Usia mungkin menyodorkan pengaruh. Tapi, dalam 25 tahun karier kepelatihannya di mancanegara, termasuk di dua klub besar Al-Zamalek (Mesir) dan Haiphong (Vietnam), praktis tidak pernah ada gelar yang dia persembahkan. Pasal penting hanya soal ini: Riedl tidak pernah move-on soal patron bermain.

Saya tidak peduli soal tidak hadirnya nama-nama Greg Nwokolo, Ruben Sanadi, Ahmad Bustomi, Hamka Hamzah, Irfan Bachdim, atau juga Bayu Gatra. Tapi, saya lebih peduli pada soal taste menyusun skema main dengan materi yang dia bawa. Dan ini tidak tergambar sama sekali dalam dua laga terakhir, 2-2 vs Vietnam dan 0-4 vs Filipina.

Kaku. Monoton. Statis. Tanpa perubahan pasca-versus Vietnam, tanpa determinasi, tanpa gaya bermain yang bergairah! Tanpa spirit, persis seperti nuansa pesimistis yang terus-menerus tergambar sejak sebelum Firman Utina dkk bertolak ke Hanoi. Entah apa yang akan terjadi malam ini di Hang Day, Hanoi.

Satu yang pasti, Riedl tidak sendirian untuk disudutkan! Banyak pihak semestinya juga berkaca diri: apa yang salah? Apalagi, dalam hitungan satu bulan ke depan, saat PSSI tinggal menunggu ketok palu untuk memvonis Riedl, pelatih pengganti harus menyiapkan tim jelang laga persahabatan melawan Qatar, 5 Januari tahun depan.

Ketika Riedl menjadikan malam ini sebagai malam terakhirnya bersama timnas, harusnya semua pihak terkait dengan yang bertanggungjawab untuk prestasi sangat buruk di Piala AFF juga melakukan ini: tafakur!

HARDIMEN KOTO
(Pemerhati Sepak Bola)

Terpopuler:
BBM Naik, Chatib: Alhamdulillah, Benar Sekali
Kelanjutan Petral Ditentukan Enam Bulan Lagi
Iklan Mastin Jadi Guyonan, Apa Kata Produsen?
Lelang Jabatan di ESDM Mulai Awal Desember

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

1 jam lalu

Penyerang Irak Ali Jasim merayakan setelah mencetak gol kedua timnya pada pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U23 AFC Qatar 2024 antara Irak dan Indonesia di Stadion Abdullah Bin Khalifa di Doha pada Kamis (2/5/2024). (ANTARA/AFP/Karim Jaafar)
Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya


Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

2 jam lalu

Suporter Indonesia bersorak untuk timnya saat pertandingan Semifinal Piala Asia U23 Qatar 2024 antara Indonesia vs Uzbekistan di Stadion Abdullah Bin Khalifa di Doha, Qatar, 29 April 2024. Perjuangan timnas Indonesia U-23 sepanjang Piala Asia di Qatar selalu mendapat dukungan dari suporter setianya Noushad Thekkayil/NurPhoto
Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

Timnas U-23 Indonesia bakal menjalani laga play-off menghadapi Guinea untuk memperebutkan satu jatah tersisa ke Olimpiade 2024.


Elkan Baggott Dipanggil untuk Bela Timnas Indonesia Hadapi Guinea, PSSI Tunggu Respons Bristol Rovers

5 jam lalu

Pemain Timnas Indonesia Elkan Baggott. Doc. PSSI.
Elkan Baggott Dipanggil untuk Bela Timnas Indonesia Hadapi Guinea, PSSI Tunggu Respons Bristol Rovers

PSSI memanggil Elkan William Tio Baggott atau Elkan Baggott untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23 pada babak playoff menuju Olimpiade Paris 2024.


Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

12 jam lalu

Pertemuan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Instagram @erickthohir.
Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.


Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Irak di Laga Terakhir Piala Asia U-23 2024

12 jam lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Marselino Ferdinan (kiri) melewati hadangan pesepak bola Timnas Irak U-23 Karrar Mohammed Ali (kanan) dalam pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat dinihari, 3 Mei 2024. ANTARA/PSSI
Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Irak di Laga Terakhir Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia menutup Piala Asia U-23 2024 dengan menempati posisi keempat. Berikut beberapa fakta menarik Indoneisa Vs Irak.


Mengenal Nur Alim Jabrik, Legenda Sepak Bola Indonesia yang Memuji Timnas U-23

23 jam lalu

Nur Alim. Persija.id
Mengenal Nur Alim Jabrik, Legenda Sepak Bola Indonesia yang Memuji Timnas U-23

Nur Alim legenda sepak bola Indonesia asal Bekasi memuji performa Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23


Pelatih Radhi Shenaishil: Timnas Irak U-23 Layak Tampil di Olimpiade Paris 2024

23 jam lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Ilham Rio Fahmi (tengah) berusaha melewati hadangan pesepak bola Timnas Irak U-23 Blnd Azad Klouri (kanan) dalam pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat dinihari, 3 Mei 2024. Indonesia gagal meraih juara ketiga setelah takluk 1-2 dalam laga Indonesia vs Irak. ANTARA/PSSI
Pelatih Radhi Shenaishil: Timnas Irak U-23 Layak Tampil di Olimpiade Paris 2024

Setelah mengalahkan Timnas Indonesia, pelatih Irak U-23 Radhi Shenaishil menilai bahwa timnya layak melaju ke Olimpiade Paris 2024.


Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

1 hari lalu

Penyerang Irak Ali Jasim merayakan setelah mencetak gol kedua timnya pada pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U23 AFC Qatar 2024 antara Irak dan Indonesia di Stadion Abdullah Bin Khalifa di Doha pada Kamis (2/5/2024). (ANTARA/AFP/Karim Jaafar)
Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Penyerang Irak U-23 Ali Jasim mendoakan Timnas Indonesia menyusul negaranya, Jepang, dan Uzbekistan, berlaga di Olimpiade Paris 2024.


Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Marselino Ferdinan (kiri) melewati hadangan pesepak bola Timnas Irak U-23 Karrar Mohammed Ali (kanan) dalam pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat dinihari, 3 Mei 2024. ANTARA/PSSI
Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

Marselino Ferdinan menjadi sorotan di media sosial usai timnas Indonesia u-23 dikalahkan Irak 1-2 di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.


Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Guinea pada 9 Mei, Ini yang Akan Dilakukan Shin Tae-yong untuk Persiapan

1 hari lalu

Shin Tae-yong. Foto: Tim Media PSSI
Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Guinea pada 9 Mei, Ini yang Akan Dilakukan Shin Tae-yong untuk Persiapan

Shin Tae-yong mengungkapkan apa saja yang akan dilakukannya untuk persiapan laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea setelah kekalahan atas Irak.