TEMPO.CO, La Paz - Perjalanan seekor hiu martil muda berumur 10,5 bulan melintasi Teluk California menunjukkan hewan yang terancam punah itu sering berenang di luar kawasan lindung mereka. Padahal, menurut studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Animal Biotelemetry, kawasan perlindungan membantu spesies laut bertahan hidup.
Para peneliti menumpang kapal nelayan setempat untuk mengawasi tiga hiu martil muda (Sphyrna lewini) yang telah diberikan alat pelacak. Hiu tersebut lalu dilepaskan di Teluk California, yang memisahkan Semenanjung Baja dan daratan Meksiko. (Baca: Serangan Hiu Hantui Pantai Brasil)
Pelacak yang melekat pada sirip hiu tersebut dapat mencatat kedalaman, suhu laut, dan tingkat cahaya. Data itu disimpan setiap 30 detik. Hanya, data tersebut tidak dikirimkan melalui satelit. Jadi para peneliti harus menemukan kembali hiu tersebut untuk mengambil data.
"Data ini dapat dijadikan peta pengembaraan hiu," kata Mauricio Hoyos, peneliti dari Pelagios Kakunja, seperti dikutip dari Livescience, Senin, 1 Desember 2014. Pelagios Kakunja merupakan organisasi nirlaba yang bergerak di bidang konservasi laut.
Menurut Hoyos, peta pengembaraan hiu dapat membantu pengembangan rencana konservasi untuk melindungi spesies hiu yang rentan. (Baca: Rahasia Kecepatan Renang Hiu)
Dari tiga hiu yang diamati, para peneliti berhasil mengambil satu ekor betina dengan panjang kurang-lebih satu meter. Pada awal Februari, hiu ini mulai berenang di sepanjang pantai utara sebelum berkeliaran ke perairan lepas pantai dan kembali ke La Paz Bay.
Migrasi hiu tersebut, menurut Pete Klimley, pakar hiu martil dari University of California di Davis, memang sesuai dengan apa yang dipelajarinya. Biasanya, bayi hiu martil memang tinggal di pesisir selama tahun pertama mereka. Klimley mengatakan hiu martil jantan malah tinggal lebih lama di perairan dekat pesisir.
Pada siang hari, Klimley menambahkan, sekumpulan hiu martil betina remaja dan dewasa berenang di bawah pulau dan dekat dengan gunung api purba. Tapi, mereka akan berenang sendiri di malam hari. "Menyelam lebih jauh lagi untuk menangkap cumi-cumi," ujarnya. Hiu martil betina dapat menyelam di malam hari mencapai kedalaman 250 meter.
Hoyos mengatakan data rute persebaran hiu martil ini, khususnya yang masih muda, dapat membantu perlindungan mereka. Menurut dia, kegiatan penangkapan hiu semakin meningkat seiring meningkatnya permintaan atas sirip hiu.
Di Meksiko, kata Hoyos, kapal besar memang dilarang menangkap hiu yang berada di kawasan 50 mil dari pantai. Meski begitu, hiu tetap butuh perlindungan yang kuat untuk bertahan hidup.
"Khususnya perlindungan di kawasan teluk," kata Yannis Papastamatiou, pakar biologi hiu dari University of Saint Andrew di Skotlandia, yang tak terlibat dalam penelitian. Menurut dia, para peneliti harus melacak hiu lebih mendalam lagi untuk menetapkan kawasan lindung.
Juan Carlos Perez Jimenez, pakar biologi kelautan di El Colegio de la Frontera Sur di Campeche, berpendapat pola taktik penangkapan hiu oleh nelayan juga harus dipelajari. "Termasuk bagaimana cara mereka bergerak dan alat tangkap apa yang dipakai," ujarnya.
LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB
Berita Terpopuler:
Kata Ruhut Soal Saling Sindir Jokowi-SBY
Pollycarpus Bebas, Allan Nairn Beberkan Data TPF
5 Celotehan Fadli Zon yang Menuai Hujatan