Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Keraton Yogya Kecoh Belanda Lewat Kuliner

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Sejumlah abdi dalem membawa gunungan Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta di halaman Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, 29 Juli 2014. Gunungan ini terdiri dari sejumlah hasil bumi. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Sejumlah abdi dalem membawa gunungan Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta di halaman Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, 29 Juli 2014. Gunungan ini terdiri dari sejumlah hasil bumi. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Alkisah di akhir 1930-an, Raja Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono VIII berencana melakukan suksesi kepemimpinan kepada putranya, Pangeran Dorojatun. Waktu itu, sang Raja mulai sakit-sakitan sehingga harus segera digantikan oleh penerusnya.

Namun pada waktu itu, kekuasaan pemerintah kolonial Belanda masih kuat di Indonesia. Hamengku Buwono tak mau Pangeran Dorojatun yang kelak menggantikan dia diganggu dan dipengaruhi para penjajah. (Baca: Sultan HB IX, Makan 7 Sendok dari Selir-selirnya)

Untuk mengalihkan perhatian orang Belanda dari proses peralihan kekuasaan di Keraton Kesultanan Yogyakarta itu, Hamengku Buwono VIII punya cara unik. Sang Raja memanjakan lidah orang Belanda dengan makanan enak serta menampilkan hiburan berupa tari-tarian setiap hari.

"Dengan begitu, mereka tidak memperhatikan apa yang terjadi di lingkungan keraton," kata Kanjeng Raden Tumenggung Jatiningrat, cucu dari almarhum Sultan Hamengku Buwono VIII, saat ditemui di kantornya, Tepas Dwarapuro, di kompleks Keraton Yogyakarta, Kamis, 6 November 2014. (Baca: Nasi Blawong, Makanan Sakral Sultan Yogyakarta)

Jatiningrat atau sering disapa Romo Tirun itu, ketika itu orang pemerintahan kolonial Belanda sering berkunjung ke keraton. "Orang Belanda sering datang pagi-pagi untuk menyaksikan latihan para penari kerajaan di emper Bangsal Kencana, di sana keraton menyajikan aneka hidangan."

Makanan yang disajikan untuk menjamu para tamu itu tidak hanya khas keraton, melainkan juga makanan khas Eropa yang kental dengan mentega, keju, dan susu. "Tapi resep Eropa itu diolah dengan cara Jawa," kata Tirun. "Karena itulah pada zaman Hamengku Buwono VIII, banyak resep baru keraton yang lahir."

Sultan Hamengku Buwono VIII pun, ujar Tirun, merupakan penggila kuliner. "Beliau sangat gemar makan, dan menyukai makanan Eropa seperti keju, mentega, kentang, makanya beliau sakit gula."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Siasat kuliner itu berhasil. Orang Belanda yang dijamu dengan olahan makanan khas keraton tidak memperhatikan bahwa Hamengku Buwono VIII tengah sakit keras. Pada tahun 1939, raja kedelapan Yogyakarta itu mangkat. Pangeran Dorojatun pun naik takhta dengan lancar dan diangkat menjadi Hamengku Buwono IX.

Topik: #KULINER

TIM TEMPO


Berita terkait:
Kelas-kelas Kuliner di Solo
Jakarta Ibu Kota Negara, Medan Ibu Kota Kuliner
Di Solo, Sekat Sosial Hilang Lewat Perut
Makanan Indonesia adalah...?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

2 hari lalu

Saycuan hotpot &bbq/Saycuan
Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina


Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

3 hari lalu

Panitia menggelar konferensi pers Munas Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) 2024 di Hotel Alana Solo, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.


Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

9 hari lalu

Mie gomak. Instagram
Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru


Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

12 hari lalu

Ketua panitia penyelenggara Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Daryono menjelaskan tentang rencana penyelenggaraan festival kuliner tersebut di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 27 April 2024. SICF 2024 akan digelar di Stadion Manahan Solo, 9-12 Mei mendatang. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

21 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

23 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

24 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

25 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

27 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

29 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri