TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kejaksaan Agung tidak perlu merasa berbangga hati bila berhasil menangkap koruptor. Apalagi bila kerugian negara akibat korupsi tersebut jumlahnya triliunan. (Baca: 73 Foto Koruptor Dipajang di Alun-alun Brebes )
"Tak perlu bangga. Justru harus merasa gagal karena, makin banyak uang negara yang diselamatkan, makin banyak korupsi di negeri ini," kata JK dalam pembukaan Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah Nasional 2014 di gedung Kementerian Dalam Negeri, Selasa, 9 Desember 2014.
JK menginginkan peran kedua lembaga itu tidak lagi sekadar menangkap dan menindak pelaku korupsi, namun juga menjadi lembaga pencegahan perilaku korup. "Setiap pegawai pemerintahan harus sadar kalau korupsi itu jelek dan pasti akan ketahuan." (Baca: Janji Tak Korupsi, PNS Kementerian Khofifah Gugup)
Karena itu, JK mengingatkan para inspektur jenderal daerah dan lembaga yang hadir dalam acara itu agar berada di garis depan untuk mencegah korupsi.
"Anda sebagai pengawas internal harus mencegah sejak pertama. KPK dan jaksa itu, kan, pengawas eksternal." (Baca: Hari Antikorupsi, Apa Pesan Khusus KPK untuk Jokowi?)
Pengawas internal, kata JK, memiliki dua tugas. "Pertama, meluruskan yang bengkok dan, kedua, membersihkan yang kotor."
"Semoga nanti, di tahun-tahun berikutnya, semakin sedikit uang negara yang diselamatkan," katanya.
INDRI MAULIDAR
Berita Terpopuler
Ini Cara Polisi Meringkus Perampok di Taksi Putih
Menteri Susi Tangkap 22 Kapal Ikan Cina
Skenario Nasib Dua Golkar Menurut Menteri Laoly