TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana memulai pembaruan empat kilang minyak masing-masing di Plaju, Sumatera Selatan; Balongan, Jawa Barat; Balikpapan, Kalimantan Timur; dan Cilacap, Jawa Tengah. Pembaruan kilang itu menggaet Saudi Aramco--perusahaan minyak asal Arab Saudi, China Petrochemical Corporation (Cina), dan JX Nippon Oil and Energy (Jepang).
"Diharapkan, pembangunan dimulai 2016 dan bisa dioperasikan pada 2020," ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Jakarta, Rabu, 10 Desember 2014. (Baca: Pertamina Targetkan Swasembada Minyak. Kapan?)
Jika empat kilang sudah diperbarui, pada 2020, produksi minyak diproyeksikan meningkat hingga 1,67 juta barel per hari. "Kami optimistis dan akan bekerja keras," tutur Dwi.
Sebelum diperbarui, dari total produksi minyak mentah nasional sebanyak 820 ribu barel per hari, kilang Plaju menyumbang 90 ribu barel dan kilang Cilacap sebesar 270 ribu barel per hari. Sedangkan kilang Balikpapan memasok minyak 220 ribu dan kilang Balongan sebanyak 100 ribu barel per hari. (Baca: Tim Anti-Mafia Migas Ungkap Tiga Masalah Pertamina)
Direktur Pengolahan Pertamina Rahmad Hardad, mengatakan Saudi Aramco akan berfokus pada pembaruan kilang di Cilacap dan Balongan. Sedangkan kilang di Plaju dan Balikpapan masing-masing dikerjakan oleh JX Nippon dan China Petrochemical. Kesepakatan kerja sama diteken hari ini.
Rahmad berujar, setelah sepakat, Pertamina dan pengembang kilang akan mengadakan kajian dan studi kelayakan. Jika tahap itu selesai, kesepakatan berlanjut pada penandatanganan head of agreement. Kontrak ini memuat bentuk, teknis, dan biaya kerja sama. "Makanya, sampai sekarang, kami belum bisa menyebutkan pendanaannya berapa," tutur Rahmad. (Baca: Direksi Baru Pertamina Tinggalkan Petral)
ROBBY IRFANY
Baca Berita Terpopuler
Akhirnya Ical Mendukung Perpu Pilkada Langsung
Gubernur FPI Akhirnya Punya Kantor, Dimana?
Anakonda Telan Presenter TV, Asli atau Palsu?
Jokowi Tersingkir dari Tokoh Time 2014