TEMPO.CO, Yogyakarta - Relawan yang mengevakuasi korban bencana longsor di Dusun Jemblungan, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengaku kesulitan mencari air bersih pasca peristiwa longsor yang terjadi pada Jumat petang, 12 Desember 2014. (Baca: Jokowi Kunjungi Lokasi Longsor Banjarnegara Besok)
"Sambungan listrik masih mati dan sumber air tertutup material longsoran," kata Koordinator Relawan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banjarnegara, Awaluddin, kepada Tempo, Sabtu sore, 13 Desember 2014.
Kebutuhan air itu terutama untuk pemulsaran jenazah yang tak jauh dari lokasi kejadian. "Agar langsung bisa didoakan dan dimakamkan," kata Awaluddin yang menerjunkan 75 relawan gabungan Gerakan Pemuda Ansor dan Barisan Serbaguna (Banser) itu.
Relawan berharap ada bantuan pompa air sedikitnya dua unit untuk menarik air dari sungai yang melintasi lokasi longsor itu. Sebab, pada Sabtu ini pencarian terpaksa dihentikan pada sore hari karena hujan lebat yang berpotensi memicu longsor susulan. (Baca: 100 Tertimbun, Warga Lain Mengungsi)
Data yang dirilis oleh Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan sedikitnya 17 korban tewas ditemukan akibat longsor itu. Namun para relawan mengatakan data korban tewas khususnya di permukiman bisa mencapai 53 orang.
PRIBADI WICAKSONO
Baca juga:
Film "Senyap" Bak 'Pucuk Dicinta, Ulam Tiba'
Rela Mati dengan Menolak Kemoterapi Demi Anak
Dandim Banjarnegara: Waspadai Longsor Susulan
100 Tertimbun, Warga Lain Mengungsi