TEMPO.CO, Yogyakarta - Proses pencarian korban tanah longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah, kembali dilanjutkan dengan fokus berbeda setelah dimulai sejak kemarin.
"Target hari ini pencarian korban bisa masuk ke wilayah pemukimannya, semoga cuaca bagus," ujar koordinator relawan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Banjarnegara, Awaluddin, kepada Tempo, Ahad, 14 Desember 2014.
Pada hari pertama kemarin, proses pencarian korban difokuskan pada korban yang tertimbun di jalanan desa.
Hari ini, sejumlah alat berat untuk membersihkan longsor pun rencananya bisa memasuki lokasi lebih leluasa. (Baca: Longsor Banjarnegara, Jokowi Fokus Urus Evakuasi)
"Dari Kementerian Pekerjaan Umum sudah kirim alat berat masuk untuk membersihkan," kata Awaluddin.
Longsor hebat yang terjadi di kawasan Dusun Jemblungan, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat malam, memakan korban di dua titik.
Yakni para pengendara yang terjebak saat tengah melintas melewati jalan dusun itu dan warga asli yang mendiami dusun itu sendiri.
"Kalau yang dari jalan sampai pagi ini sudah 20 orang ditemukan (meninggal)," kata Awaluddin. Sedangkan korban yang masih dicari kurang-lebih 90 orang, yang mendiami Dusun Jemblungan. (Baca: Longsor Banjarnegara Mirip Ciwidey-Karanganyar)
Saat terjadi longsor, warga Jemblungan usai menunaikan salat magrib dan kebanyakan berada di dalam rumah.
Awaluddin awalnya mendapat informasi dari timnya, ada sekitar 53 warga diketahui tewas di permukiman namun belum bisa dievakuasi karena sulitnya medan dan keterbatasan alat.
Awaluddin menambahkan, selain korban tewas ada sekitar 10 orang pengendara jalan yang terjebak, kondisinya masih kritis dan dirawat di RSUD Banjarnegara dan rumah sakit lain di kabupaten. (Baca: Ini Kegiatan Jokowi di Lokasi Longsor Banjarnegara)
Warga yang kritis itu, kata Awaluddin, kebanyakan pengendara yang berusaha menghindari longsor saat macet tapi tak berhasil sepenuhnya.
"Sempat terkena (longsoran material) tapi tak sampai tertimbun, jadi selamat tapi kritis," kata Awaluddin yang dalam peristiwa itu menurunkan 75 personel anggota Ansor dan Barisan Serba Guna (Banser) Banjarnegara.
Sekretaris Palang Merah Indonesia Kabupaten Banjarnegara Ferrianto menuturkan, pihaknya masih memetakan sejumlah lokasi yang jadi titik pengungsian baru setelah warga sekitar lokasi longsor ikut mengungsi karena khawatir terjadi longsor susulan.
"Kami akan berikan assesment dan pendirian dapur umum untuk tiap titik pengungsian."
Menurut data sejak Sabtu yang dihimpun PMI, lokasi pengungsian terfokus di Kecamatan Karangkobar yang memuat 593 jiwa. Yang mayoritas warga Desa Sampang, dari dusun tetangga Dusun Jemblungan.
PRIBADI WICAKSONO
Baca juga:
Jokowi Bubarkan KHN, Dewan Gula, dan Dewan Buku
Blue Bird Pilih Tarif Bawah, YLKI:Persaingan Ketat
Air Bersih Langka Usai Longsor Banjarnegara
Kena Macet, Lalu Tertimbun Longsor di Banjarnegara