TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memprediksi kurs rupiah menguat pekan ini. Salah satu pemicunya adalah menguatnya nilai kurs yuan.
Tapi penguatan itu tidak optimal lantaran terkendala kurs dolar AS. "Masih akan tertahan oleh berbalik naiknya laju dolar seiring kemajuan perbaikan ekonomi Amerika Serikat," katanya dalam siaran pers yang diterima Tempo, Ahad, 14 Desember 2014. (Sebab Rupiah Jadi Mata Uang 'Sampah')
Reza memprediksi nilai kurs tengah Bank Indonesia berada di level 12.488-Rp 12.345 per dolar AS. Penguatan laju yen terjadi setelah investor mengalihkan dananya ke aset save haven, sementara melambatnya ekonomi Cina memberi kesempatan penguatan rupiah.
Pada perdagangan pekan lalu, rupiah ditutup melemah 95 poin menjadi 12.445 per dolar AS. Hal ini dipicu oleh anjloknya harga minyak mentah dunia di bawah level psikologis 60 US$ per barel.
Meski demikian, Reza juga memprediksi potensi rupiah berbalik arah. Para investor, seperti Bank Dunia, masih terpengaruh sentimen negatif rupiah, sehingga lebih memilih dolar dibanding rupiah.
DEVY ERNIS
Berita Terpopuler:
Pramugari AirAsia Disiram Air Panas, Ini Sebabnya
Tutut Minta Putusan Arbitrase TPI Dibatalkan
Prabowo Disebut Pernah ke Kantor Gubernur Fahrurrozi
Mereka yang Terpilih, Tokoh Tempo 2014