TEMPO.CO, Yogyakarta - Sutradara Garin Nugroho ikut bersuara tentang pelarangan pemutaran film Senyap atau The Look of Silence. Menurut dia, pelarangan ini merupakan bentuk kekerasan. ”Larangan itu justru akan melahirkan konflik baru,” katanya saat ditemui di Bentara Budaya Yogyakarta, Selasa malam, 17 Desember 2014.
Menurut Garin, pelarangan pemutaran Senyap di sejumlah tempat itu adalah bentuk anarki. Pelarangan tersebut, kata sutradara Mata Tertutup ini, menjadi hal yang menyedihkan pada awal pemerintahan baru Presiden Joko Widodo. Menurut Garin, Presiden Indonesia ketujuh ini menjanjikan kebebasan berpendapat. Tapi, “Pelarangan itu mencoreng pemerintahan,” katanya.
Menurut dia, pelarangan pemutaran film ini tindakan yang tak perlu dan sia-sia. Apalagi, di tengah perkembangan media digital, orang bisa menikmati tayangan film di laman YouTube.
Di beberapa daerah, sejumlah pihak melarang pemutaran Senyap. Di Malang, misalnya, Rektor Universitas Brawijaya melarang pemutaran film itu di kampusnya. Sekelompok organisasi kemasyarakatan yang menamakan diri Pribumi pun membubarkan pemutaran di Warung Kelir, Jalan Panglima Sudirman, Malang.
Di Yogyakarta, rencana pemutaran film Senyap kemarin malam di kantor Aliansi Jurnalis Independen pun batal. Kepolisian Resor Kota Yogyakarta mendesak pemutaran dibatalkan karena menganggap penyelenggara tak mampu menjamin keselamatan penonton. Sebelum pemutaran berlangsung, sebuah ormas yang menamakan diri Forum Umat Islam DIY menebar ancaman akan membubarkan pemutaran film itu.
Menurut Garin, dalih pelarangan bahwa pemutaran film akan membangkitkan paham komunisme juga tak tepat. Ada banyak versi film bertema komunisme yang berkembang di dunia. Kehadiran film Senyap, ia melanjutkan, justru akan memicu dialog baru bagi masyarakat tentang paham itu. “Masyarakat sekarang lebih kritis melihat,” katanya.
ANANG ZAKARIA
Berita Terpopuler
Ahok Umrahkan Marbot, Ini Reaksi FPI
Wajah Ical Lenyap dari Markas Golkar
Strategi Jokowi Atasi Pelemahan Rupiah
Beda Cara Jokowi dan SBY Meredam Rupiah Jeblok
KPK Geledah Kemenhut, Pegawai Malah Tidur