TEMPO.CO, Baghdad - Milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS/IS) berupaya mencari cara untuk mengumpulkan uang guna membiayai aksi terornya di Timur Tengah. Selain menjual minyak hasil rampasannya, ISIS juga menyelundupkan narkotika, dan perdagangan manusia.
Cara terbaru mendapatkan uang terungkap. Seperti dilansir Dailymail, Sabtu, 20 Desember 2014, ISIS telah merekrut sejumlah dokter asing untuk beberapa bulan lamanya. Tugas mereka adalah mengumpulkan organ tubuh manusia, baik para milisi yang tewas maupun para sandera yang hidup, termasuk anak-anak dari masyarakat minoritas di Irak dan Suriah. (Baca:ISIS Bersumpah Hancurkan Kabah Jika Kuasai Mekah)
Seperti diungkap seorang dokter bernama Siruwan al-Mosuli yang dimuat di laman berita al-Monitor, para dokter asing disewa untuk membuat sistem perdagangan organ tubuh secara besar-besaran dari satu rumah sakit yang dikuasai ISIS di kota Mosul, di wilayah utara Irak.
Hasilnya, ISIS mendapatkan keuntungan yang besar. Dari penjualan minyak, penyelundupan narkotika, dan perdagangan manusia, ISIS meraup US$ 2 miliar per tahun.
Tergiur dengan uang yang besar, ISIS dikabarkan telah membentuk divisi khusus penyelundupan organ tubuh yang hanya bertanggung jawab untuk menjual jantung, ginjal, dan lever manusia ke pasar gelap jaringan internasional. (Baca:Jihadis ISIS Berasal dari Berbagai Negara)
Al-Mosuli menambahkan, belakangan dia menyadari pergerakan yang tak wajar pada fasilitas kesehatan di Mosul Arab dan para ahli bedah asing yang disewa, namun dokter asing itu dilarang bercampur dengan dokter lokal.
Kantor berita Assyrian International menjelaskan, kebanyakan organ tubuh diselundupkan dari Suriah dan Irak ke negara-negara tetangga, seperti Arab Saudi maupun Turki. Mafia kemudian menjualnya ke pembeli di seluruh dunia.
MARIA RITA | DAILY MAIL
Baca juga:
Libur Panjang, Pesawat Ditambah di Bandara Juanda
Buang Sampah Sembarangan, 95 Warga DKI Dihukum
Ahok Gandeng NTT Bangun Peternakan Sapi
Jokowi: Akan Kami Urus 1,8 Juta TKI di Luar Negeri