TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golongan Karya, Bambang Soesatyo, mengaku tak percaya terhadap lembaga survei yang menyatakan partainya harus segera islah. Survei itu menyatakan Golkar akan terpuruk dan terancam menjadi partai guram bila tidak islah. (Baca: Survei LSI: Tak Islah, Elektabilitas Golkar Turun)
"Saya rasa pernyataan itu hanya menakut-nakuti saja," kata Bambang dalam pesan singkat yang diterima Tempo, Senin pagi, 22 Desember 2014. "Mengingat pemilihan umum masih lima tahun lagi, orang Betawi bilang, 'Belanda masih jauh'." (Baca: Konflik Golkar, Pengamat: Ical yang Rugi)
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia menyatakan 72,94 persen masyarakat menginginkan konflik Golkar diselesaikan melalui mahkamah partai. Sedangkan 17,65 responden menginginkan konflik dualisme itu diselesaikan di pengadilan. (Baca: Priyo Budi Diam-diam ke Rumah Akbar Tandjung)
Adapun Golkar menghadapi konflik internal antara kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie. Kedua kubu mendaftarkan kepengurusan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk disahkan. Namun Menteri Hukum Yasonna Laoly menolak permintaan kedua kubu dan menyarankan mereka islah.
Dalam survei LSI tersebut, ada beberapa alasan yang dikemukakan responden, sehingga partai beringin itu diminta islah. Salah satunya adalah Golkar akan menjadi role model dan penyangga politik Indonesia bila berhasil islah. (Baca: 'Golkar Ical Sudah Mati 2 kali, Jadi Zombie')
"Itu hanya bisa-bisanya lembaga survei saja. Kami tidak menuduh survei tersebut pesanan atau bukan, tapi saya curiga, kok, survei lebih menekankan kepada islah," ujar Bambang, yang juga Bendahara Umum Golkar.
Bambang menegaskan bahwa Golkar tak akan tumbang meski diserang dari segala arah. Sebab, fondasi idealis partai tertancap kuat. Menurut anggota DPR itu, konflik dualisme Golkar sekarang hanya terkait dengan perbedaan ambisi elite politiknya saja. (Baca: Konflik Golkar, Ical Tantang Agung di Pengadilan)
Tantangan saat ini, tutur Bambang, tidak lebih berat dibanding konflik awal reformasi. Kala itu, banyak kantor Golkar dibakar dan kader dihina hingga diburu untuk ditelanjangi. "Lalu, apakah terpuruk? Tidak! Golkar malah berhasil memenangkan pemilu waktu itu." (Baca: Survei LSI: Golkar Islah, Publik Lega)
DEWI SUCI RAHAYU
Baca Berita Terpopuler
'Kalau Lapindo Salah, Kamu Pikir Jokowi Mau'
Muhammadiyah Tak Haramkan Muslim Ucapkan Natal
Faisal Basri: Premium Lebih Mahal dari Pertamax
Jokowi Janjikan Eva Bande Bebas di Hari Ibu
Jokowi Lunasi Utang Ical, Korban Lapindo Girang
'Jangan Paksa Pegawai Pakai Atribut Natal'
Gus Sholah: Jangan Melarang Ucapkan Selamat Natal
Gara-gara Tiang Listrik, Wagub Djarot Ngomel
Penyair Sitor Situmorang Wafat di Belanda
Jokowi Gampang Diobok-obok, Ini Sebabnya