TEMPO.CO, Jakarta - Nuning, istri terduga teroris Banyuwanyi, Adi Margono, syok setelah mengetahui suaminya ditangkap Detasemen Khusus Antiteror 88. Sejak Adi ditangkap pada Senin, 22 Desember 2014, pukul 19.00 WIB, Nuning masih mengurung diri di dalam kamarnya. “Dia masih syok berat,” kata ibu kandung Nuning, Sri Wahyuni, Selasa, 23 Desember 2014. (Baca: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banyuwangi)
Menurut Sri, Nuning menikah dengan Adi sebagai istri kedua pada 2007. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua anak, masing-masing berusia 4 tahun dan 2 tahun. Saat ini Nuning sedang hamil 5 bulan. Sebelumnya, Adi menikah dengan perempuan asal Nganjuk dan tinggal di kota itu. Dari pernikahan pertama, Adi memiliki dua anak. (Baca: Terduga Teroris Banyuwangi, Berkedok Jual Kerupuk)
Setelah menikah pada 2007, Adi dan Nuning tinggal di rumah Sri Wahyuni di Kelurahan Penganjuran, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi. Adi kemudian merintis usaha membuat kerupuk dari kulit ikan kakap. “Dagangannya laris, karena cuma Adi yang bikin kerupuk dari kulit ikan kakap,” kata Sri. (Baca: Melindungi Murid, Tiga Guru Dibakar Taliban)
Dari usahanya itu, Adi kemudian membeli tanah dan membangun rumah di Perumahan Puri Brawijaya Permai. Rumah itu ditempati Adi bersama keluarganya pada 2012. Selama ini, Sri mengaku tak pernah mencurigai aktivitas Adi. “Saya juga kaget tiba-tiba menantu saya dikaitkan dengan teroris,” ujarnya.
Adi ditangkap tim Detasemen Antiteror 88 saat baru selesai menjalankan salat Isya berjamaah di Musala Nurul Jannah. Setelah Adi ditangkap, istri dan dua anaknya langsung diboyong ke rumah orang tuanya. Kepala Polres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso mengatakan saat ini Adi telah dibawa tim dari Mabes Polri. Tri Bisono menolak menjelaskan lebih rinci soal jaringan teroris yang diikuti Adi.
IKA NINGTYAS
Terpopuler
Ahok Makan Babi, Ibu-ibu di NTT 'Klepek-klepek'
'Obat', Kode Fuad Amin Rayu Penyidik KPK
Terungkap, Bapak dari Anak Jessica Iskandar
Hadapi Pencuri Ikan, Jokowi Andalkan Panglima Baru