Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Benar Detoks Tubuh

Editor

Isma Savitri

image-gnews
Rodale.com
Rodale.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Detoksifikasi atau membuang racun dari dalam tubuh menjadi topik baru yang digarap konsultan gizi Andang Gunawan. Perempuan 59 tahun ini sebelumnya tenar dengan buku Food Combining. "Banyak yang salah paham tentang detoksifikasi," kata Andang dalam peluncuran buku Diet Detoks, Cara Ampuh Menguras Racun Tubuh di Kinokuniya, Plaza Senayan, Jakarta, Kamis pekan lalu.

Menurut dia, banyak pihak memanfaatkan ketidaktahuan orang akan detoksifikasi. Misal dengan menjual suplemen atau obat yang katanya bisa melakukan detoksifikasi. Padahal, detoksifikasi adalah mekanisme untuk membuang atau menetralkan racun di dalam tubuh. Detoksifikasi yang betul, kata Andang, adalah berpuasa.

Sebab, pada saat perut kosong itulah organ pencernaan istirahat. Sayang, terkadang, momen puasa yang bagus buat tubuh itu dihancurkan oleh berbuka yang dijadikan ajang makan sepuasnya. Akibatnya, perut harus bekerja ekstra. Di sinilah perlunya detoksifikasi ketika tubuh tidak maksimal membuang toksin atau racun dari dalam tubuh. (baca: Sayuran Bisa "Melawan" Saat Dimakan)

Menurut Andang, detoksifikasi perlu jika tubuh mulai menunjukkan gejala tidak nyaman setelah bangun tidur. Misal sering lelah, lesu, nafas tak sedap, gangguan kulit, dan sakit kepala yang berulang. Jika sudah ada tanda-tanda seperti itu bisa jadi detoksifikasi alamiah tubuh lewat keringat, urin, dan feses berjalan tidak benar. Sebab, tubuh sudah terlalu lama dicekoki makanan tak sehat.

Maka pilihannya adalah detoksifikasi. Andang menuliskan bahwa ada dua metode populer untuk detoksifikasi, yaitu puasa air dan puasa jus. Reaksi yang paling kentara adalah warna urin lebih keruh, sering buang angin, mual, dan feses berlendir. "Reaksi detoks umumnya muncul di hari ketiga," kata Andang. Untuk mengantisipasi efek tersebut, Andang menyarankan agar selama proses detoksifikasi tidak berpanas-panas di bawah terik mata hari, sering minum, dan tidak beraktivitas terlalu banyak.

Waktu optimal detoksifikasi adalah 7-40 hari. Andang mengingatkan, bagi yang minat detoksifikasi lebih dari tujuh hari sebaiknya didampingi oleh dokter atau ahli nutrisi yang menguasi terapi detoks. Dokter spesialis gizi medik, Inge Permadi, mengatakan bahwa detoksifisikasi juga dikenal dalam metodologi kedokteran. Namanya colon cleansing atau pembersihan usus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahapan ini dilakukan untuk membuat foto usus. Caranya dengan mengkonsumsi obat pencahar yang membuat lancar buang air besar. Yang kedua adalah dengan banyak mengkonsumsi serat. "Ini adalah cara alami tubuh," kata dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini. (baca: Konsumsi 200 Gram Sayuran Kurangi Risiko Stroke)

Serat dikenal sebagai alat pembersih terampuh. Meski sedikit nilai gizinya, tapi konsumsi serat dari sayur dan buah dapat membantu usus membuang sisa hasil pencernaan. "Kalau terlalu lama diendapkan sisa ini bisa diserap lagi dan memicu pertumbuhan sel kanker," kata dia. Tapi, Inge mengingatkan, meski serat ini penting, bukan berarti hanya mengkonsumsi serat saja. Tubuh masih perlu karbohidrat, protein, dan lemak.

DIANING SARI

Terpopuler:
Kimmy Jayanti Percaya Berkat Tuhan
6 Tips Jaga Kecantikan di Usia Setengah Abad
7 Kebiasaan Buruk Saat Diet
Hari Ibu,Amy Atmanto: Muliakan Ibu Bawa Keberkahan
Eksplorasi Go Internasional Ardistia New York


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

6 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

6 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

14 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

15 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

15 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

16 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

16 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

16 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

20 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.