TEMPO.CO, Balikpapan - Kepolisian Daerah Kalimantan Timur mengusir 544 orang dari Suku Bajau dari perairan Berau pada November lalu. Suku Bajau adalah kelompok pengembara yang tak punya kewarganegaraan. Mereka hidup di atas perahu di kawasan perairan laut Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
"Mereka hidup dan mati di atas perahu," kata Komandan Pangkalan TNI AL Balikpapan, Kolonel (Laut) Ariantyo C, Sabtu 27 Desember 2014. Ariantyo menjelaskan, Suku Bajau yang menjadi manusia perahu ini sangat ahli bertahan hidup dalam ganasnya perairan laut. (Baca: Jokowi Diminta Perhatikan Suku Anak Dalam)
Hanya dengan menggunakan perahu yang relatif kecil, mereka mampu bertahan dari terjangan ombak. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Suku Bajau menangkap ikan kemudian menukarnya dengan barang milik penduduk di daratan Indonesia, Malaysia, dan Filipuna. "Nah, saat menukarkan barang ini, mereka kemudian ditangkap aparat di Berau," kata Ariantyo. (Baca: Suku-suku Asli Amazon Diteliti Lewat Satelit)
Ariantyo memperkirakan populasi manusia perahu ini mencapai ribuan orang dan hidup di dalam ratusan perahu kecil. Mereka terkadang memasuki perairan Kepulauan Balang Balangan untuk mencari ikan."Kalau bertemu dengan petugas, tentunya langsung diusir karena bukan warga Negara Indonesia," ujarnya. (Baca: Sakai, Potret Suku Pedalaman Melayu yang Berubah)
Saat ini, sebanyak 544 orang Suku Bajau yang ditangkap di perairan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, ditempatkan di Lapangan Bulalung, Kecamatan Derawan Kabupaten Berau. Mayoritas anak-anak dan perempuan. (Baca: Sembilan Anak Rimba Jadi Kader Pendidikan)
Orang Suku Bajau diduga punya kedekatan dengan Malaysia karena berlogat melayu. Tak ada yang bisa bicara bahasa Indonesia. Selain itu, tak satupun anak-anak Suku Bajau yang mengenyam bangku sekolah. (Baca juga: Suku Bajau Dikembalikan ke Laut)
SG WIBISONO
Topik terhangat:
Banjir | Natal dan Tahun Baru | 10 Tahun Tsunami | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi: Minta Apa pun Saya Beri, Asal Swasembada
Memperkosa, Petugas Bandara Terancam 12 Tahun Bui
Reaksi Jokowi Soal Namanya yang Dicatut Gajah
Tanggul Lapindo Jebol, Ical Liburan ke Eropa