Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cuaca Ekstrem, 100 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau

image-gnews
Ribuan ikan keramba milik warga mati dan terapung di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumbar, (18/3). ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
Ribuan ikan keramba milik warga mati dan terapung di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumbar, (18/3). ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
Iklan

TEMPO.CO, Padang - Kematian massal ikan kembali terjadi di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Jumlah ikan yang mati itu mencapai 100 ton dengan jenis nila dan mas.

"Ikan mati karena pengaruh cuaca buruk beberapa hari terakhir ini," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ermanto, Selasa, 30 Desember 2014.

Sehingga, kata Ermanto, matahari tak keluar dalam dua hari ini. Ini menyebabkan kekurangan oksigen di dalam air dan terjadi pembalikan arus ke permukaan. (Baca: 400 Ton Ikan Danau Maninjau Mati Mendadak)

Ermanto mengatakan ikan-ikan yang mati itu berasal dari 100 petak keramba dengan ukuran masing-masing 5 x 5 meter yang berlokasi di Nagari Maninjau dan Bayua, Kecamatan Tanjung Raya. "Keramba mereka terlalu rapat. Sehingga oksigen berkurang," ujarnya.

Seharusnya, dalam satu petak itu hanya boleh diisi 300 bibit ikan. Namun para peternak mengisinya 10 ribu hingga 12 ribu bibit. Ikan yang mati tersebut memiliki berat rata-rata 30 gram. Kata Ermanto, sebenarnya ikan ini sudah layak dipanen. "Tapi peternak malah membiarkan, karena ingin mendapatkan untung besar," ujarnya. (Baca: 50 Ton Ikan Mas di Danau Maninjau Mati)

Ermanto memperkirakan kerugian akibat kehilangan 100 ton ikan tersebut mencapai Rp 3 miliar. Pemerintah sudah mengedarkan surat edaran agar petani mengurangi penebaran benih pada Oktober 2014 hingga Januari 2015. Sebab, diperkirakan terjadi cuaca ekstrem. "Kita juga sedang sosialisasikan Perda Pengelolaan dan Pelestarian Danau Maninjau," ujarnya.

Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agus Hamdani, mengatakan Danau Manijau sudah melebihi ambang batas. Saat ini ada 18 ribu petak keramba. "Layaknya itu hanya sekitar 6.000 petak," ujarnya saat dihubungi Tempo, Selasa, 30 Desember 2014.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dampak dari kelebihan itu, menciptakan pengendapan organik. Maka ketika perombakan tidak sempurna terjadi pembusukan. "Kedalaman 12,5 meter ke bawah tak ada oksigen. Kalau tahun sebelumnya 15 meter tak ada oksigen," ujarnya.

Kata Agus, gas sulfida yang tercipta akibat pembusukan itu tertahan di kedalaman 12,5 meter. "Saat ada angin kencang atau penyetaraan suhu, ini bisa terangkat ke permukaan," ujarnya. (Baca: Sampai 2014, Pemerintah Akan Fokus Penyelamatan 15 Danau)

LIPI sedang melakukan pendekatan sosial edukatif. Dengan membuat keramba jaringan berlapis. Sehingga limbah yang tak termakan, bisa dimanfaatkan ikan di jaring kedua. "Namun di lapangan butuh pemahaman bersama. Termasuk pemerintah dan masyarakat," ujarnya.

Agus mengatakan pendekatan secara hukum, LIPI telah membuat naskah akademik. Ini yang menjadi dasar untuk membantu pemerintah daerah dalam membuat peraturan daerah.

ANDRI EL FARUQI

Baca juga:
Kongres 2015, PAN Sulsel Dukung Zulkifli Hasan
ISIS Mengaku Membunuh Jenderal Iran
Film Pilihan Tempo 2014: Cahaya Dari Timur
3 Korban Air Asia Dikirim ke Pangkalan Bun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ribuan Warga Kota Padang Terdampak Banjir

49 hari lalu

Foto udara banjir di Nagari Kampung Galapuang, Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Minggu, 7 Mei 2023. Banjir akibat curah hujan tinggi dan meluapnya sungai tersebut menyebabkan sedikitnya 150 rumah di dua korong (kampung) di nagari tersebut terendam dan ratusan warga mengungsi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Ribuan Warga Kota Padang Terdampak Banjir

Lebih dari 8.000 warga Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat, terdampak banjir yang terjadi sejak Kamis, 7 Maret 2024, pukul 16.00 WIB.


Tiga Orang Meninggal Dunia Pasca Banjir dan Longsor di Kabupaten Padang Pariaman

49 hari lalu

Warga melihat bangunan rusak akibat banjir bandang di Nagari Pariangan, Tanah Datar, Sumatera Barat, Rabu, 6 Desember 2023. Hujan lebat yang mengguyur hulu sungai lereng Gunung Marapi mengakibatkan banjir bandang yang menerjang sejumlah nagari di kabupaten itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Tiga Orang Meninggal Dunia Pasca Banjir dan Longsor di Kabupaten Padang Pariaman

Bencana banjir dan tanah longsor akibatkan tiga korban meninggal dunia, wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.


Listrik PLN Bantu Pabrik Jagung Milik Pemprov Sumbar Tingkatkan Produksi

53 hari lalu

Listrik PLN Bantu Pabrik Jagung Milik Pemprov Sumbar Tingkatkan Produksi

Suplai daya listrik 555 kVA mampu meningkatkan produktivitas pabrik hingga 50 ton per hari.


Startup FisTx Tingkatkan Produktivitas Tambak Udang dengan Konsep Akuarium

6 Februari 2022

FisTx, startup teknologi tambak udang dan ikan, memperkenalkan teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS) yang dikembangkan dan siap digunakan para petambak budi daya udang. (FisTx)
Startup FisTx Tingkatkan Produktivitas Tambak Udang dengan Konsep Akuarium

Ada empat tantangan dalam budi daya tambak udang, yakni manajemen tambak, operasional, konstruksi tambak, dan alam.


Menanti Kiprah Gubernur Mahyeldi di Sudirman 51

19 Februari 2021

Amrizal Rengganis.
Menanti Kiprah Gubernur Mahyeldi di Sudirman 51

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi dan wakilnya membutuhkan dukungan banyak pihak untuk membangun negeri menjadi lebih baik, makmur dan sejahtera.


Edhy Prabowo Bakal Kurangi Tambak Udang, Perbanyak Produksi

23 Juni 2020

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (tengah) didampingi Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji (kanan) dan Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Nilanto Perbowo (kiri) memaparkan kronologis penangkapan kapal pencuri ikan berbendera Vietnam saat jumpa pers di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak di Sungai Rengas, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis , 9 Januari 2020. ANTARA
Edhy Prabowo Bakal Kurangi Tambak Udang, Perbanyak Produksi

Menteri KKP Edhy Prabowo akan mengurangi tambak udang.


Edhy Prabowo Minta Pengusaha Bina Petambak Tradisional

9 November 2019

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo tiba di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat. Ia secara mendadak dipanggil oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Selasa sore, 29 Oktober 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Edhy Prabowo Minta Pengusaha Bina Petambak Tradisional

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menggelar audiensi Shrimp Club Indonesia, Petambak Muda dan Pengusaha Pengolah Hasil Perikanan Indonesia


Tangan Jokowi Kepatil Saat Hadiri Panen Udang di Muara Gembong

30 Januari 2019

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Panen Raya Tambak Udang di Tambak Perhutanan Sosial, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 30 Januari 2019. TEMPO/Ahmad Faiz
Tangan Jokowi Kepatil Saat Hadiri Panen Udang di Muara Gembong

Presiden Jokowi menghadiri Panen Raya Tambak Udang di Tambak Perhutanan Sosial, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.


Sekda Sumatera Barat, Pernah Jadi Porter dan Petinju

2 Oktober 2018

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meninjau lokasi kebakaran di lantai 2 Pasar Atas Kota Bukittinggi, 30 Oktober 2017. Api mulai terlihat menyala sekitar pukul 05.40 WIB. Tempo/Andri Faruqi
Sekda Sumatera Barat, Pernah Jadi Porter dan Petinju

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno melantik Alwis yang pernah menjadi porter bandara dan petinju sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) setempat.


Pengusaha Rusia Berminat Kembangkan Kereta Api di Sumatera Barat

13 Agustus 2018

Pembangunan rel Kereta Api (KA) Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, 19 November 2015. ANTARA/Iggoy el Fitra
Pengusaha Rusia Berminat Kembangkan Kereta Api di Sumatera Barat

Rusia sebelumnya juga tertarik untuk membangun proyek kereta api di Kalimantan Timur.