Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Parangtritis Dipadati Pelancong Libur Tahun Baru

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Ribuan warga memadati Pantai Parangtritis saat melakukan tradisi padusan meski terdapat larangan bahaya ombak di kabupaten Bantul, Yogyakarta, (8/7). Padusan merupakan mensucikan diri bagi umat Islam di Jawa jelang bulan Ramadhan. TEMPO/Suryo Wibowo.
Ribuan warga memadati Pantai Parangtritis saat melakukan tradisi padusan meski terdapat larangan bahaya ombak di kabupaten Bantul, Yogyakarta, (8/7). Padusan merupakan mensucikan diri bagi umat Islam di Jawa jelang bulan Ramadhan. TEMPO/Suryo Wibowo.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Liburan tahun baru membuat salah satu lokasi wisata terfavorit di Kabupaten Bantul, Pantai Parangtritis, dijubeli pengunjung pada Kamis, 1 Januari 2015. Akibatnya, sejak Kamis siang sampai sore, jalur Jalan Parangtritis ramai kendaraan. Sebagian besar mobil dan bus pariwisata yang melintasi Jalan Parangtritis bernomor pelat luar Daerah Istimewa Yogyakarta. (Baca: Perayaan Tahun Baru, Rhoma Ajak Penonton Berdoa)

Keramaian ini membuat kemacetan parah terjadi mulai dari Jalan Parangtritis kilometer 18 hingga tempat pemungutan retribusi (TPR) atau gerbang utama masuk kawasan wisata Pantai Parangtritis. Ini artinya kemacetan terjadi di jalur sepanjang lima kilometer sebelum TPR Pantai Parangtritis.

Dari pantauan Tempo, kemacetan itu mengakibatkan deretan mobil dan bus pariwisata yang menuju Pantai Parangtritis padat merayap. Kendaraan-kendaraan itu terpaksa berjalan pelan merayap. "Sejak siang sampai sore macet," kata salah satu pemilik kios di pinggiran Jalan Parangtritis kilometer 18. (Baca: Tahun Baru di Jakarta, Sisakan 50 Ton Sampah)

Pihak kepolisian dan Petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul sebenarnya sudah menyiasati kepadatan kendaraan di sepanjang Jalan Parangtritis. Sejumlah titik tengah perempatan besar di Jalan Parangtritis telah diberi pembatas sehingga semua kendaraan tidak harus berhenti ketika rambu merah lampu lalu lintas menyala. Bentangan tali panjang juga terpasang membelah Jalan Parangtritis pada sekitar ruas jalur yang dekat dengan perempatan-perempatan besar.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Bambang Legowo, memperkirakan terdapat 50 ribu pengunjung di Pantai Parangtritis selama liburan tahun baru 2015. Dia mencatat pada malam tahun baru kemarin saja ada 25.100 pengunjung yang terdata membeli karcis retribusi masuk lokasi wisata Parangtritis. (Baca: Tahun Baru di Jakarta, Sisakan 50 Ton Sampah)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data lebih besar terdapat pada jumlah pembelian karcis pengunjung sejak pagi hingga Kamis sore, 1 Januari 2014. Bambang menghitung ada sekitar 21.000 pengunjung yang telah memasuki kawasan wisata Pantai Parangtritis sejak Kamis pagi hingga Pukul 15.00 WIB. "Kami memperkirakan ada pemasukan retribusi sebesar Rp 250-an juta sejak malam tahun baru hingga nanti malam (Senin malam)," kata Bambang.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Baca berita lainnya:
Ini Pesan Terakhir Teknisi Air Asia di Blackberry
Ahok Promosikan Penemu Puing Air Asia, Siapa Dia?

Tayangan Air Asia, KPI Sentil Tiga Stasiun TV

Fakta tentang 15 Korban Air Asia QZ8501

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

3 hari lalu

Warga melintas di dekat tempat pembuangan sampah sementara di Yogyakarta, Senin, 17 Juli 2023. Penutupan sementara Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan untuk penataan berimbas pada tutupnya sejumlah tempat pembuangan sampah sementara di Kota Yogyakarta. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.


Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

11 hari lalu

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi (KPH Aksi Yogyakarta) melaporkan Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Singgih Rahardjo karena dugaan sejumlah pelanggaran jelang masa pemilihan kepala daerah atau pilkada. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

19 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Cerita dari Kampung Arab Kini

19 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

22 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

22 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

33 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

37 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

57 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

59 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755