TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Anas Yusuf mengatakan, dalam rangka proses identifikasi yang dilakukan oleh tim identifikasi korban bencana atau Disaster Vctim Identification (DVI) Polda Jawa Timur, pihaknya melibatkan 30 dokter ahli dari sejumlah kampus.
"Tiga puluh dokter ahli ini berasal dari Unair, UI, UGM, dan Universitas Brawijaya," kata Anas, yang didampingi ketua tim DVI Polda Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Budiyono saat menggelar jumpa pers di Posko Crisis Center, Jumat, 2 Januari 2014. (Baca: Identifikasi Korban Air Asia QZ8501 Sempat Diragukan)
Menurut Anas, sejak kemarin, DVI Polda Jawa Timur telah menerima sembilan jenazah korban AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Satu jenazah di antaranya atas nama Hayati Lutfiah Hamidah, yang beralamat di Jalan Nala Nomor 14, Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, telah diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.
Tiga lainnya berhasil diidentifikasi pada hari ini, yaitu Grayson Herbert Linalisa, Khairunisa Haidar Fauzi, dan Kevin Alexander Sutjipto. Sedangkan lima sisanya masih belum selesai diidentifikasi oleh DVI Polda Jawa Timur. "Kami masih belum kuat datanya," katanya.
Adapun Budiyono mengatakan pihaknya akan selalu bekerja dengan maksimal untuk melakukan identifikasi. "Saat ini pula kami akan lakukan penyerahan jenazah kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan," katanya. (Baca: Cari Korban Air Asia, 'Elang Laut`Terbangkan 4 Jasad)
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita terpopuler:
Korban AirAsia QZ8501 Ketemu, Masih Ada 10 Misteri
Bodi Pesawat Air Asia Sudah Ditemukan?
Janji Tony Fernandes ke Pramugari Korban Air Asia