TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan akan memeriksa urine 17 pilot selain AirAsia. Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi Djuraid mengatakan 17 pilot tersebut berasal dari berbagai maskapai. (Baca: Pilot Pakai Narkoba, Bos Air Asia: Itu Obat Batuk)
Pemeriksaan dilakukan sebagai bentuk pencegahan. "Kami ambil secara acak dari empat maskapai, yaitu AirAsia, Wings Air, Lion Air, serta Garuda," kata Hadi, saat dihubungi, Kamis, 1 Januari 2014. Selain 17 pilot, pemeriksaan juga dilakukan terhadap 25 kru kabin. Sebanyak 42 orang tersebut akan mulai diperiksa hari ini hingga esok hari. (Baca: Pilot Air Asia QZ7510 Terendus Pakai Narkoba)
Dalam tes secara acak yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, seorang pilot Indonesia Air Asia dikabarkan terendus menggunakan narkoba. Pilot tersebut baru saja menerbangkan pesawat dari Jakarta ke Denpasar.
Menurut Staf Khusus Menteri Perhubungan, Hadi Mustofa Djuraid, pilot AirAsia berinisial FI ini menerbangkan pesawat bernomor penerbangan QZ7510 dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. FI rencananya akan diperiksa di Balai Kesehatan Penerbangan Jakarta.
Adapun Presiden Direktur Indonesia AirAsia, Sunu Widyatmoko, mengatakan bahwa pilot tersebut baru saja keluar dari rumah sakit karena sakit tifus. Dia dirawat pada 26-29 Desember 2014. Sampai saat ini, pilot itu masih mengkonsumsi obat-obatan untuk pemulihannya.
Tes seperti ini, kata Hadi, kerap dilakukan di sektor transportasi. Tak hanya maskapai penerbangan, PT Kereta Api Indonesia juga menjalankan tes urine untuk memastikan masinis tidak dalam pengaruh obat-obatan. "Ini soal keselamatan manusia, seharusnya menjadi kepedulian semua maskapai. Airline jangan hanya memikirkan bisnis," kata Hadi.
FAIZ NASHRILLAH
Terpopuler
Ini Pesan Terakhir Teknisi Air Asia di Blackberry
Ahok Promosikan Penemu Puing Air Asia, Siapa Dia?
Tayangan Air Asia, KPI Sentil Tiga Stasiun TV
Fakta tentang 15 Korban Air Asia QZ8501
Jasad Pramugari Air Asia Tiba di Pelabuhan Kumai