TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian RI Brigadir Jenderal Dokter Arthur Tampi mengatakan sejak hari kedelapan ini terdapat 167 dokter ahli yang melakukan proses identifikasi pada korban pesawat AirAsia QZ8501 yang diduga jatuh di Belitung.
“Indonesia memiliki 167 anggota tim DVI, dan sejak hari ini ditambah tim DVI Singapura sebanyak tujuh dokter ahli,” kata Arthur kepada wartawan di posko DVI, Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Ahad, 4 Desember 2014. (Baca juga: Pencarian Hari Kedelapan, Cuaca Kondusif)
Menurut Arthur, tujuh dokter dari Singapura itu terdiri atas 5 dokter ahli sidik jari, 1 dokter ahli gigi, dan 1 dokter ahli patologi forensik. Tujuh dokter tersebut mulai bekerja hari ini di bawah kendali Polri. (Baca: Kapal Survei Cari Air Asia Lagi Pagi Ini)
Arthur menuturkan beberapa tim yang beberapa hari lalu sempat menawarkan diri, termasuk dari Malaysia dan Korea, akan menyusul pada hari-hari berikutnya. Karena itu, Arthur menjamin kerja tim dokter memenuhi standar internasional. (Baca juga: Penyelam TNI AL Bersiap ke Lokasi Air Asia QZ8501
Pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak di sekitar Tanjung Pandan, Belitung, pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. AirAsia QZ8501 membawa 155 penumpang dan tujuh awak.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita lain:
Air Asia Ditemukan, Pesawat Rusia Dikirim
Damprat Air Asia, Menteri Jonan Dapat 'Surat Cinta'
Air Asia QZ8501 Hadapi Gunung Butiran Es