TEMPO.CO, Malang - Setelah izin penerbangan AirAsia rute Surabaya-Singapura dibekukan pasca-kecelakaan AirAsia QZ8501, sejumlah agen perjalanan menawarkan alternatif rute perjalanan yang hemat. Lantaran tak ada penerbangan langsung Surabaya-Singapura yang murah, biro perjalanan menjajakan penerbangan Surabaya-Batam atau Surabaya-Johor (Malaysia). Setelah menumpang pesawat, masyarakat bisa melanjutkan perjalanan dengan kapal feri selama 60 menit.
"Masih ada alternatif tiket murah," kata pengelola agen perjalanan Kirana Malang, Immanuel Osiyo, Ahad, 4 Januari 2015. (Baca juga: Dibekukan, Rute Air Asia Pindah Jakarta-Singapura)
Menurut Immanuel Osiyo, selama ini, pengguna jasa biro perjalanan memilih menumpang AirAsia karena banyak menawarkan potongan harga dan berbiaya murah. Sedangkan maskapai penerbangan yang lain lebih mahal. Rata-rata setiap bulan, ada 20 orang dari Malang yang berkunjung ke Singapura. (Baca juga: Posko DVI Korban Air Asia Dipastikan di Surabaya)
Saat liburan tahun baru, jumlah penumpang melonjak sekitar 20 orang per hari. Bahkan 20 orang yang menggunakan jasa Kirana menjadi korban pesawat AirAsia QZ8501.
Sanksi berupa pembekuan rute Surabaya-Singapura tersebut diharapkan memberikan efek jera. Dengan demikian, operator penerbangan lebih mengutamakan keamanan dan kenyamanan penumpang dalam menggunakan moda transportasi pesawat terbang.
Adapun pengelola Holiday Travel, Kiki Andika, menuturkan pembekuan AirAsia rute Surabaya-Singapura berdampak pada pemesanan tiket. Pada Sabtu pagi, 3 Januari 2015, ia masih memesan tiket untuk keberangkatan 18 Januari 2015. Namun sorenya, pemesanan secara online ditutup dan tak bisa diakses. "Belum ada pemberitahuan dari AirAsia atas pembekuan itu," katanya.
Menurut Kiki, AirAsia menjadi favorit calon penumpang karena tarifnya lebih murah dibanding operator pesawat yang lain. Dengan tarif murah itu, ia berharap faktor keamanan dan keselamatan tetap diperhatikan.
EKO WIDIANTO
Berita lain:
Penjelasan Jonan Soal Damprat Air Asia
Damprat Air Asia, Menteri Jonan Dapat 'Surat Cinta'
Air Asia QZ8501 Hadapi Gunung Butiran Es