TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Tim gabungan Badan SAR Nasional berhasil mengangkat ekor pesawat Air Asia QZ8501 dari dalam Selat Karimata, Sabtu, 10 Januari 2015. Direktur Operasional Basarnas Marsekal Pertama S.B. Supriyadi mengatakan ekor tersebut akan ditarik menggunakan crane yang diikatkan pada kapal Crest Onyx.
"Ekor sudah di permukaan, sudah ditarik Crest Onyx, diangkat agar lebih mudah mencari black box," kata Supriyadi kepada wartawan di Landasan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu. (Baca juga: Ekor Air Asia Berhasil Diangkat, Ini Kronologinya)
Sekitar pukul 11.48 WIB, tim SAR berhasil mengangkat ekor dengan lifting bag atau balon pengangkat. Namun ekor masih berada di bawah permukaan air. Hanya salah satu bagiannya yang mencuat ke atas permukaan. "Tulisan "A"-nya di atas," kata Supriyadi. (Baca juga: Tim SAR Kembangkan Balon Angkat Ekor Air Asia)
Rencananya, ekor ditarik dengan kapal Crest Onyx ke Pelabuhan Teluk Kumai, Pangkalan Bun. Kemudian, tim akan mencari black box di dalam ekor tersebut. "Paling cepat 7-10 jam untuk sampai di Kumai. Disandarkan, lalu dicek lokasi black box," katanya.
Pesawat Air Asia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak di sekitar Tanjung Pandan, Belitung, pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. Air Asia QZ8501 membawa 155 penumpang dan 7 awak.
PUTRI ADITYOWATI
Berita lain:
Teroris di Paris, Kakak Beradik Ditembak Mati
Teror di Paris, Ini Cerita Warga Indonesia
Mengurus Gigi, Jokowi ke Klinik Balai Kota DKI