TEMPO.CO, Makassar - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror telah lama memburu terduga teroris Ilham Syafii yang tewas tertembak di Dusun Beringin, Desa Bungadi, Kecamatan Tanalili, Kabupaten Luwu Utara, Sabtu, 10 Januari 2015. Hal itu disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Inspektur Jenderal Anton Setiadji. "Iya, benar, sudah lama diintai," katanya, Senin, 12 Januari 2015.
Menurut Anton, penanganan dan tindak lanjut perkara terorisme ini diserahkan sepenuhnya kepada Densus 88. "Kami cuma membantu," ujarnya. (Baca juga: Ilham Syafii Tewas, 5 Diduga Teroris Ditangkap)
Jenazah terduga teroris itu telah menjalani proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara, Jalan Mappaoddang, Makassar, Sabtu lalu. Berdasarkan sidik jari, memang benar pria diduga teroris itu adalah Ilham Syafii. (Baca: Polisi: Ilham Syafii Anggota Jaringan Santoso)
Rencananya, jenazah Ilham dimakamkan di Kecamatan Pamona Selatan, Poso, Sulawesi Tengah. Namun belum ada konfirmasi dari pihak keluarga mengenai di mana Ilham akan dikuburkan. (Baca: Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris)
Anton menuturkan Ilham memang masuk jaringan teroris Poso. "Iya, masih ada hubungannya dengan Santoso," katanya. Lebih jauh, soal peran dan catatan aksi terorisme Ilham menjadi domain Densus 88.
Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, Densus 88 menangkap lima terduga teroris pada hari penyergapan Ilham. Dari kelimanya, cuma Ilham yang meregang nyawa setelah diterjang peluru aparat di area perkebunan Dusun Beringin. Empat terduga teroris lainnya diciduk di beberapa tempat berbeda di Poso. Mereka adalah Saiful Jambi alias Ipul, Rustam alias Ape, serta pasangan suami-istri: Hasan dan Ros.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Komisaris Besar Endi Sutendi mengatakan Ilham ditembak aparat karena melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri. "Ia melawan, sehingga dilakukan tembakan melumpuhkan yang mengakibatkan target tewas," ujarnya.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita lain:
Pilih Budi Gunawan, Jokowi Ingkar Janji
Unggah Foto Ikan di Twitter, Menteri Susi Didukung
Budiono Tan Ditangkap, Polisi: Tak Ada Beking TNI