TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Panglima TNI Jenderal Moeldoko terbang lagi ke KRI Banda Aceh di Laut Karimata hari ini, Senin, 12 Januari 2015. Moeldoko akan memantau pencarian dan pengangkatan flight data recorder black box dari atas kapal. (Ekor Air Asia Disemprot Cat, Lalu Dipotong)
"Panglima akan ke KRI Banda Aceh. Menginap atau tidak tergantung situasi nanti," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Manahan Simorangkir di Lapangan Iskandar Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Senin, 12 Januari 2015. (Cari Air Asia, Bantuan Asing Dikurangi)
Moeldoko tiba di lapangan udara sekitar pukul 11.45 WIB. Ia terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dengan pesawat Boeing 737-400 milik TNI Angkatan Udara. Jenderal bintang empat ini datang bersama Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Ade Supandi, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Madya Agus Supriatna, Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I Marsekal Muda Agus Dwi Putranto, dan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi Tatang Kurniadi.
Setibanya di lanud, rombongan segera naik dua helikopter Bell milik TNI AL dan helikopter Dauphin milik Basarnas. Mereka terbang sekitar pukul 12.15 WIB.
Kedatangan Moeldoko ke Lapangan Iskandar Pangkalan Bun kali ini adalah yang ketiga selama 16 hari pencarian korban dan pesawat Air Asia QZ8501. Tak hanya memantau posko pencarian di lanud, Moeldoko bahkan menyempatkan diri terbang ke KRI Banda Aceh dan bermalam di sana.
Baca Juga:
Pada 6 Januari 2015, Moeldoko datang ke Pangkalan Bun untuk berkoordinasi dengan tim militer asing. Dia sempat mencoba helikopter tempur Seahawk milik Amerika Serikat yang terbang dari Lanud Iskandar ke kapal USS Sampson. Ia mengaku terpesona dan iri dengan kemampuan alat utama sistem pertahanan milik Negeri Abang Sam itu.
Moeldoko datang lagi pada 8 Januari 2015 ke Pangkalan Bun. Saat itu, tim SAR dan penyelam TNI AL telah mendeteksi keberadaan ekor pesawat jenis Airbus 320-200 di kedalaman 30 meter di Laut Karimata itu. Moeldoko memutuskan menginap di KRI Banda Aceh selama tiga hari dua malam. Ia memimpin dan melihat langsung prajuritnya mengangkat ekor pesawat ke atas kapal Crest Onyx.
Setibanya di lapangan udara, Moeldoko sumringah mengumumkan hasil kerja timnya. Namun ia mengaku belum menemukan black box pesawat yang menjadi kunci investigasi kecelakaan pesawat.
Kemarin, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengumumkan penemuan black box pesawat di dua titik. Penyelam TNI AL akan mengangkat dua benda tersebut. Moeldoko kembali memimpin operasi ini.
PUTRI ADITYOWATI
Berita Terpopuler:
Ternyata, Budi Gunawan Dapat Rapor Merah KPK
3 Blunder Jokowi Pilih Komjen Budi Gunawan
Jonan Anulir Sanksi Maskapai, 'Siapa Yang Bodoh'
Black Box Air Asia Ternyata Kejepit Bodi Pesawat