TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Edi Saputra Hasibuan, mengatakan proses seleksi terhadap calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) dipercepat. Proses seleksi dipercepat setelah Ketua Kompolnas yang juga Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno, diminta Presiden Joko Widodo menyiapkan nama pengganti Jenderal Sutarman. "Karena permintaan itu, kami menggelar rapat," ujarnya kepada Tempo, Ahad, 11 Januari 2015.
Edi menjelaskan, beberapa rangkaian tahap seleksi calon Kapolri telah dijadwalkan pada akhir Februari 2015. Satu di antaranya pertemuan dengan sejumlah jenderal bintang tiga. Meski seleksi dipercepat, kata Edi, Kompolnas memiliki gudang data figur calon Kapolri. Data itu disiapkan untuk membantu presiden jika sewaktu-waktu membutuhkan informasi mengenai rekam jejak kandidat. "Sebelum diminta, kami selalu menyiapkan data itu," katanya.
Baca Juga:
Dalam rapat yang berlangsung pada Rabu, 7 Januari 2015, Kompolnas membahas sejumlah nama yang dianggap layak menduduki jabatan Kapolri. Dari pertemuan tersebut, Kompolnas sepakat hanya akan mengajukan calon pengganti Kapolri yang telah memiliki tiga bintang atau berpangkat komisaris jenderal. (Baca: Pilih Budi Gunawan, Jokowi Ingkar Janji)
Edi mengatakan ada lima kandidat yang diusulkan, yakni Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, Kepala Badan Reserse Kriminal Komjen Suhardi Alius, Kepala Lembaga Pendidikan Polisi Komjen Budi Gunawan, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Komjen Putut Eko Bayuseno, dan Inspektur Pengawasan Umum Komjen Dwi Prayitno.
Komjen Budi Gunawan belakangan digadang-gadang Presiden Joko Widodo menjadi Kapolri. Ajudan presiden di era pemerintahan Megawati itu akan mengisi kursi yang kini diduduki Jenderal Sutarman. (Baca: Jokowi Ditantang Bongkar Rekening Budi Gunawan)
RIKY FERDIANTO
Berita Terpopuler
Diancam Bom, Kantor VoA Indonesia Gelap Gulita
Jokowi: Izin Penerbangan Bertahun-tahun Dibiarkan
2 Perusahaan Ini Setor Duit ke Budi Gunawan