TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah gonjang-ganjing dunia penerbangan Indonesia, maskapai penerbangan Garuda Indonesia memutuskan menghentikan penerbangan rute Denpasar-Brisbane.
Alasannya? "Secara ekonomis tidak menguntungkan," kata General Manager PT Garuda Denpasar Syamsudin Y.S., Senin, 12 Januari 2015. Meski penerbangan rute ini hanya satu kali dalam sehari, target penumpang tidak tercapai. Penumpang, ia melanjutkan, sebagian besar berangkat dari Brisbane. "Itu bisa mencapai 90 persen," katanya.
Penghentian penerbangan dengan pesawat berkapasitas 164 penumpang ini mulai efektif pada 1 Februari mendatang. Pihak Garuda sudah mulai memberitahu agen perjalanan dan calon penumpang ihwal kebijakan ini. Mereka yang sudah memesan tiket dapat memperoleh pengembalian uang secara utuh atau memperoleh tiket alternatif ke Sydney atau Melbourne, lalu menuju Denpasar.
Kemungkinan untuk membuka kembali jalur tersebut, kata Syamsuddin, tetap ada. Menurut dia, persaingan di jalur itu memang cukup ketat dan banyak pilihan maskapai.
Dari data yang diperoleh Tempo, rute Denpasar-Brisbane pernah diterbangi Garuda pada 2000-2007. Pada 31 Juli 2013, rute ini dibuka kembali sebelum ditutup lagi pada Februari nanti.
Syamsuddin membantah kabar bahwa penutupan ini ada kaitannya dengan izin Menteri Perhubungan. Apalagi sudah ada ralat bahwa maskapai Garuda tidak melanggar izin sama sekali. "Memang tidak ada kaitan. Ini semata-mata pertimbangan bisnis," ujarnya.
ROFIQI HASAN
Berita Terpopuler Lainnya
Black Box Air Asia Ternyata Kejepit Bodi Pesawat
Budiono Tan Ditangkap, Polisi: Tak Ada Beking TNI
Pilih Budi Gunawan, Jokowi Ingkar Janji