TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga menyurati Kementerian Luar Negeri dalam rangka menghadapi SEA Games 2015 di Singapura. Menteri Olahraga Imam Nahrawi mengatakan surat itu berisi permintaan agar kedutaan besar bisa memata-matai persiapan negara lain menuju acara olahraga tersebut. “Supaya kami tahu kekuatan negara lain,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat di Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat, kemarin.
Kegiatan spionase yang diistilahkan Nahrawi sebagai sport intelligence itu diharapkan dapat mengatasi kebuntuan atlet terhadap acuan SEA Games kali ini. Apalagi, sejauh ini, atlet hanya lebih fokus berlatih. “Kita memiliki tim intelijen di setiap kedutaan, dan itu perlu dimanfaatkan,” katanya saat jeda pertemuan.
SEA Games bakal digelar di Singapura pada 5-16 Juni mendatang. Acara tersebut diikuti sekitar sebelas negara dengan memperebutkan sekitar 402 medali emas. Indonesia bakal mengirim sekitar 538 atlet untuk 33 cabang olahraga. Acara yang sama digelar dua tahun lalu di Myanmar. Sedangkan pada 2017, acara tersebut digelar di Malaysia.
Menteri Nahrawi mengatakan Indonesia hanya meraih urutan keempat pada SEA Games 2013 di Myanmar. Tahun ini, targetnya berada di posisi kedua dengan memfokuskan kemampuan atlet pada cabang unggulan yang sarat dengan olahraga lokal. Misalnya, pada kejuaraan renang, panahan, pencak silat, dayung, perahu naga, taekwondo, bulu tangkis, arung jeram, catur, dan berkuda.
Untuk mencapai peringkat kedua, ujar Nahrawi, Indonesia harus mampu meraih sekitar 77-79 medali emas. Adapun untuk peringkat pertama mesti meraih 92-98 medali emas dan peringkat ketiga sekitar 58 medali emas. “Walaupun targetnya mencapai peringkat kedua, atlet harus berusaha menjadi juara umum, kendati tantangannya berat,” tuturnya.
Nahrawi menambahkan, persiapan untuk mencetak atlet yang tangguh terus digalakkan pemerintah yang bekerja sama dengan lembaga terkait. Para atlet diberi pelatihan fisik yang keras, difasilitasi tempat untuk berlatih, didatangkan pelatih asing, dan diawasi agar tak melakukan doping. “Sport intelligence adalah langkah lainnya untuk mempersiapkan atlet.”
TRI SUHARMAN
Baca juga:
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar Dikenal Tertutup
Tony Abbot Kirim Surat, Apa Reaksi Jokowi?
Tolak Tawaran Jokowi, Sutarman Pilih Bertani
Siang Ini, Rhoma Irama Resmi Jadi Pejabat Negara