TEMPO.CO , Bandung:Walikota Bandung Ridwan Kamil mencari 15 orang operator yang jujur untuk menjalankan ruang kerja Bandung Command Center. Dari 200-an pelamar, faktor kejujuran menyisakan 28 orang calon operator. "Kejujuran sangat penting karena menyangkut kerahasiaan data," kata Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Telematika Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Bandung, Srie Dhiandini, kepada Tempo di ruang kerjanya, Rabu, 21 Januari 2015. (Baca : Ridwan Kamil Luncurkan Layanan Publik Canggih BCC)
Dari hasil psikotes beberapa waktu lalu yang dibuat tim Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, kata Srie, pelamar disaring berdasarkan tiga faktor, yakni kejujuran, ketekunan, dan kerjasama tim. Selanjutnya 28 calon operator akan menjalani tes kompetensi. "Gaji operator mulai dari Rp 2 juta lebih sampai Rp 5 juta kurang, sesuai pekerjaannya," kata Srie. (Baca : Kenapa Ridwan Kamil Tanam Rumput Palsu di Alun-alun?)
Pusat komando itu fungsi utamanya untuk mengawasi kinerja pegawai dalam layanan publik, memasok data lengkap dari instansi, serta memantau kondisi kota lewat kamera pengawas (CCTV) di berbagai lokasi. Data lengkap dari tiap dinas dan badan, misalnya, diperlukan untuk bahan rapat pimpinan dan menetapkan kebijakan. "Jadi supaya tidak sering rapat, kumpulkan data, selama ini juga tidak langsung dapat datanya," kata Srie. (Baca : Ridwan Kamil Titip Kebersihan Alun-alun Bandung)
Data yang dikumpulkan ke Command Center itu mulai dari tiap kelurahan, kecamatan, sampai dinas dan badan. Srie mengakui pemasukan (input) data di tiap instansi bukan persoalan mudah. Solusinya, pemerintah tahun ini menganggarkan dana untuk menyewa jasa orang luar jika pegawai instansi tak sanggup mengerjakannya.
ANWAR SISWADI
Berita Terpopuler:
Langgar Tenggat Waktu, Jokowi Ancam Copot Menteri
Membandingkan Bob Sadino dengan Mario Teguh
QZ8501: Naik Cepat, Jatuh, dan Ucapan Allahu Akbar
Nelayan Adukan Cuitan Menteri Susi ke DPR