TEMPO.CO, Surabaya - Dinas Kesehatan Jawa Timur mencatat ada 738 penderita demam berdarah dengue selama periode Oktober 2014 hingga Januari 2015. "Januari ini memang peak season untuk demam berdarah," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Harsono kepada Tempo, Kamis 22 Januari 2015.
Harsono mengatakan jumlah penderita di bulan ini memang meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Penyebabnya, hujan dan panas yang datang silih berganti membuat banyak genangan air. Genangan memang menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti pembawa virus demam berdarah. Sehingga populasi nyamuk tersebut makin banyak.
Sampai sekarang, dua kabupaten yakni Jombang dan Banyuwangi memiliki jumlah penderita yang meningkat dua kali lipat. Menurut Harsono, banyaknya penderita membuat dua daerah itu bisa dinyatakan Kejadian Luar Biasa. Sisanya merata terjadi di seluruh daerah di Jawa Timur. Rata-rata didominasi usia 3 sampai 15 tahun. "Banyaknya penderita di 2 daerah itu bisa berpotensi KLB," ujarnya. (Baca berita sebelumnya: Tuban Tetapkan KLB Demam Berdarah)
Tapi jumlah penderita tahun ini menurun daripada 2014 dalam periode yang sama. Pada 2014 kemarin, jumlah penderita demam berdarah mencapai 997 orang.
Pemerintah, kata Harsono, sudah melakukan langkah preventif dengan membagikan abate dan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk. Untuk daerah yang sudah terjangkit, Dinas Kesehatan Jawa Timur sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan kabupaten dan kota untuk memberikan penanganan medis. Pemberian abate dan foging juga dilakukan jika diperlukan.
Tapi yang lebih penting, kata Harsono, adalah partisipasi masyarakat untuk menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan teknik 3M. Yaitu menguras, mengubur dan menutup. Keberadaan foging pun dinilai tidak efektif untuk memberantas nyamuk. Sebab, foging hanya membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan telur dan jentik masih bisa hidup dan cepat berkembang dalam 3-4 hari. "Nah yang jentik ini nggak mati, makanya memberantasnya dengan abate dan PSN," ujarnya.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Terpopuler
Rara Beberkan Kronologi Kencan Putra Deddy Mizwar
Deddy Mizwar Dinilai Tak Bisa Didik Anak
Dua Sebab AirAsia Meroket Tiba-tiba Sebelum Jatuh
Beginilah Cara Mereka Mengeroyok KPK