TEMPO.CO, Pangkalan Bun:Tim evakuasi gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) berfokus mencari sisa jenazah korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata. Hingga hari ke-27 proses evakuasi, tim Basarnas telah menemukan total 65 jenazah korban. (Baca: Tim DVI Korban AirAsia Gunakan Teknik Super Impose)
"Hari ini ditemukan lagi enam korban. Sebanyak 63 jenazah sudah ada di Surabaya, dan di Pangkalan Bun ada dua jenazah," kata Direktur Operasional Basarnas Marsekal Pertama TNI, S.B Supriyadi di Landasan Udara Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Jumat, 23 Januari 2015. (Baca: Investigasi Awal AirAsia Selesai Akhir Bulan Ini)
Ia menjelaskan, enam jenazah terbaru ditemukan di bagian dalam badan pesawat yang berada di kedalaman 28 meter bawah laut. Berdasarkan laporan tim penyelam, bagian badan pesawat terlihat sudah hancur dan banyak kabel berserakan. (Baca: Tim Evakuasi Air Asia Diminta Waspadai Hujan)
"Penyelam juga berusaha menyingkirkan serpihan dan rongsokan yang ada di kabin sehingga nantinya bagian dalam badan pesawat bisa terlihat, termasuk kemungkinan adanya jenazah lain," kata dia.
Dua hari terakhir, cuaca di sekitar perairan Selat Karimata dalam kondisi baik. Namun jarak pandang masih menjadi kendala para penyelam karena hanya mencapai satu meter. Karena itulah, penyelam tidak bisa memperkirakan sisa jenazah yang masih berada di badan pesawat. "Saat penyelam mau masuk kabin juga terhalang kabel dan serpihan dalam badan pesawat," ujarnya.
Ia menambahkan, tim evakuasi akan kembali melakukan penyelaman besok pagi untuk mencari sisa korban. Sejauh ini, kata dia, proses pengangkatan pesawat yang jatuh di perairan Selat Karimata pada 28 Desember 2014 itu masih tetap akan diupayakan.
"Tim penyelam di KRI Banda Aceh sudah minta disiapkan kapal tongkang. Mungkin tidak lama lagi mereka akan mengangkat badan pesawat," kata Supriyadi.
Di wilayah evakuasi, telah disiagakan empat kapal yaitu KRI Banda Aceh, KRI Teluk Sibolga, KRI Soputan, dan Crest Onyx. Sebanyak 73 penyelam juga diterjunkan dalam selama evakuasi berlangsung.
ROSALINA
Terpopuler
PDIP Diserang Balik: KPK Pernah Panggil Megawati
Wakil Ketua KPK Bambang W. Ditangkap Polisi
Terkuak, Alasan Ali Turun Sebelum Tabrakan Maut
PDIP vs KPK: Siapa Jadi Pendendam?