Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Battle of Surabaya, Film Animasi Produksi Anak Negeri  

image-gnews
Battle of Surabaya. imdb.com
Battle of Surabaya. imdb.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bertahun-tahun film animasi yang beredar di Indonesia didominasi buatan Amerika. Tapi, tak lama lagi, penikmat film Tanah Air bisa menonton Battle of Surabaya, film animasi layar lebar produksi anak negeri.

Battle of Surabaya diproduksi oleh MSV Pictures, anak perusahaan kampus STMIK Amikom Yogyakarta. "Bulan Maret-April ini kami jadwalkan rampung," kata pimpinan Amikom sekaligus produser Battle of Surabaya M. Suyanto, Kamis, 22 Januari 2015.

Film ini menceritakan petualangan Musa, bocah 13 tahun, di Surabaya pada 1945. Kecamuk perang antara Indonesia dan Sekutu menyeret bocah penyemir sepatu itu dalam pertempuran 10 November. Ia dipilih pejuang menjadi kurir pembawa pesan rahasia.

Trailer Battle of Surabaya telah meraih sejumlah penghargaan. Di antaranya penghargaan bergengsi Hollywood Golden Trailer Awards pada 2014 dan International Movie Trailer Festival pada 2013. Bahkan, meski belum rampung diproduksi, film ini telah ditawar oleh produsen film animasi besar dunia, Walt Disney. (Baca: Di Battle of Surabaya, Reza Rahadian Jadi Agen Rahasia)

Menurut Suyanto, Battle of Surabaya menyuguhkan citarasa film Hollywood. Faktor ini menjadi salah satu alasan Walt Disney melirik film yang disutradarai Aryanto Yuniawan itu. "Ada perjalanan dramatis dan psikologis dalam film ini. Sinematografi ala Barat itu pula yang membedakan Battle of Surabaya dengan film Indonesia lain. Film Indonesia kebanyakan hanya menampilkan dramatis."

"There is no glory in war", demikian pesan utama yang disampaikan film ini. Dalam pertempuran 10 November--yang diperingati sebagai Hari Pahlawan--, Musa (tokoh utama) sebenarnya sekadar ingin bertahan hidup dan membantu ekonomi keluarga dengan menjadi tukang semir sepatu. Tapi perang memaksanya terlibat dalam pertempuran karena posisinya sangat strategis sebagai kurir. "Hero sebenarnya adalah orang-orang yang berhasil mengalahkan ego," kata Suyanto.

Suyanto mengatakan belum menentukan sikap atas tawaran Walt Disney. "Lihat saja nanti setelah filmnya jadi," katanya. Yang jelas, dengan biaya produksi sebesar US$ 5 juta, film ini ditargetkan meraup keuntungan hingga US$ 15 juta. Biaya dan keuntungan itu sebenarnya jauh lebih kecil dibanding film animasi dunia. Tapi, "Keuntungan sebesar itu sudah lebih besar dibanding harga pesawat CN 235," katanya.(Baca: Dilirik Disney, Battle of Surabaya Bakal Diubah?)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, industri kreatif produksi film animasi adalah ladang emas bagi Indonesia. Apalagi banyak animator muda berbakat Indonesia yang mampu menghasilkan film animasi berkualitas. "Kalau Battle of Surabaya sukses, saya yakin akan menjadi pemicu generasi muda dalam membuat film animasi," katanya.

Produksi Battle of Surabaya berlangsung di kampus Amikom. Seluruh proses produksinya melibatkan sekitar 180 animator yang merupakan mahasiswa, dosen, alumnus, serta sejumlah animator profesional. Kebanyakan merupakan animator berusia muda. Salah satunya adalah Novia Dwi Utami, mahasiswa semester IV STMIK Amikom.

Ia mengatakan banyak mendapat pengalaman berharga selama terlibat dalam produksi film ini. Di antaranya kesempatan mempraktekkan langsung teori yang didapat di kelas. "Saya yakin masa depan film animasi di Indonesia cukup bagus. Saya ingin bekerja di sana," katanya.

ANANG ZAKARIA

Berita Terpopuler

Masked Monkey, Film Indie yang Laku di Luar Negeri
Andre Hehanusa Kangen Musik Era 1980-an
Kemenpar dan PPFI Soal Eksistensi Film Nasional

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

10 jam lalu

Glenn Fredly The Movie. Dok. Poplicist Publicist
Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024


Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

1 hari lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

2 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".


Cerita dari Kampung Arab Kini

5 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

8 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

8 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

9 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

11 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

13 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

15 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal