TEMPO.CO, Jakarta - Perlahan namun pasti pesawat antariksa NASA, New Horizons, semakin mendekati Pluto. Kini wahana seukuran piano itu masih sejauh 209 juta kilometer dan diperkirakan mencapai titik terdekat dengan Pluto pada 14 Juli 2015.
Lalu, apa yang akan dilakukan New Horizons ketika berhasil menghampiri Pluto? Mike Buckley, ilmuwan dalam misi New Horizons, mengatakan wahana itu akan mengumpulkan sebanyak mungkin data tentang planet kerdil yang ditemukan sejak 18 Februari 1930 itu. (Baca juga: Robot Pemburu Pluto Bangkit Lagi)
"New Horizons harus mampu mengumpulkan data yang cukup dari permukaan Pluto dan (satelit) Charon dan membuat peta topografi," kata Buckley, seperti dikutip Phys.org dan Space, Senin, 26 Januari 2015.
NASA melengkapi New Horizons dengan tujuh instrumen untuk bermacam pengukuran. Di antaranya, spektrometer inframerah dan ultraviolet, kamera multiwarna, kamera teleskopik resolusi tinggi, dan detektor debu angkasa.
New Horizons akan menyelidik Pluto selama enam bulan. Setelah itu ia akan berlalu untuk mendekati obyek-obyek lain di Sabuk Kuiper, sebuah cincin besar berisi puing-puing yang tersisa dari proses pembentukan tata surya sekitar 4,6 miliar tahun lalu.
Pluto berdiameter sekitar 2.300 kilometer, lebih kecil dari bulan. Pluto memiliki massa 500 kali lebih kecil dari bumi. Pluto dan lima satelitnya mengelilingi matahari setiap 247,7 tahun. Charon adalah satelit Pluto yang paling besar. (Baca juga: Bulan Terkecil Pluto Ditemukan)
Pada 2006, International Astronomical Union mencoret status Pluto dari daftar planet lantaran ukurannya yang kecil. Pluto dikelompokkan ulang sebagai planet kerdil. Akibat keputusan ini, tata surya kini hanya dihuni oleh delapan planet.
NASA | PHYS.ORG | SPACE | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita Lain:
KPK vs Polri, Samad: Apa yang Jamin Saya Selamat
KPK Vs Polri: Ada Buaya Moncong Putih
Ganjar Anggap KPK Gegabah Terhadap Budi Gunawan