TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto, memutuskan mengundurkan diri sebagai salah satu dari 5 pimpinan komisi antirasuah. Bambang mengaku baru membuat surat tersebut setiba di kantornya di kawasan Jalan H. R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, sekitar pukul 09.30 WIB, pada Senin, 26 Januari 2015. (Baca: Jokowi Bikin Tim, Ada 7 Keanehan Kasus Bambang KPK)
"Surat itu permohonan pemberhentian sementara. Isi surat itu kira-kira saya mendapat panggilan sebagai tersangka untuk diperiksa pada 23 Januari dan dikualifikasikan sebagai tersangka," ujar Bambang. Pada alinea kedua surat itu, Bambang menuliskan bahwa dia meyakini kasus yang ditujukan kepadanya diada-adakan, direkayasa, dan faktanya fiktif. (Baca: Tak Tegas, Jokowi Dianggap Cuma Tukang Stempel)
Berita Menarik Lainnya
Prabowo Tahu Jokowi Diintervensi Soal KPK, tapi...
Orang Goblok pun Tahu, Ini Serangan Balik Polisi
KPK Vs Polri, Anas: Masak Malaikat Ditangkap?
Pada alinea ketiga, Bambang menulis: kendati demikan, Pasal 32 ayat 2 Undang-Undang KPK, bilamana seorang pimpinan KPK dinyatakan tersangka, maka dia diberhentikan sementara. "Saya tunduk pada konsitusi, UU, dan kemaslahatan kepentingan publik," ujarnya. Karena itulah Bambang mengajukan surat itu supaya pimpinan KPK yang akan menentukan. (Baca juga: Bambang Widjojanto Ajukan Pemberhentian Sementara)
Menurut Bambang, keputusannya untuk mengundurkan diri itu adalah moral hukum. Meskipun dia yakin kasus dugaan mengarahkan pemberian keterangan palsu yang disangkakan oleh Badan Reserse Kriminal Mabes Polri itu diada-adakan. "Mudah-mudahan ada kejelasan apa yang akan menjadi keputusan." (Baca: Kini, Giliran Zulkarnain KPK Dilaporkan ke Polisi)
Selanjutnya: Bambang meminta pendukung KPK berfokus.