TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 60 demonstran pro-Komisaris Jenderal Budi Gunawan "diizinkan" masuk ke halaman Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Padahal siang ini Pengadilan Negeri menggelar sidang praperadilan Budi Gunawan.
"Agar tidak macet," kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat, Senin, 2 Februari 2015. Sebelumnya, para pendemo ini berorasi di pinggir jalan depan Pengadilan. (Baca: Demonstran Pro-Budi Gunawan: Lapar, Belum Makan Nih)
Suasana unjuk rasa menjadi "panas" ketika para pendemo mengikutsertakan sales promotion girl di dalam barisan yang didominasi lelaki. Para demonstran malah berebut mendekati para wanita ini.
Komisaris Jenderal Budi Gunawan menggugat penetapan status tersangka kasus suap dan gratifikasi atas dirinya yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Sidang ini menjadi penting karena bisa menentukan nasib Budi sebagai calon Kapolri, yang sudah diloloskan Dewan Perwakilan Rakyat tapi ditunda pelantikannya oleh Presiden Joko Widodo. (Baca: Sidang Praperadilan Budi Gunawan Dijaga 500 Polisi)
KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka kasus gratifikasi dan suap. Penetapan ini terjadi beberapa hari setelah Presiden Jokowi menyerahkan proses pencalonan Budi ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Publik sempat mendesak Jokowi agar menarik pencalonan Budi dan menggantinya dengan calon lain. Namun proses terus berjalan, dan Budi dinyatakan lolos tes oleh DPR.
Namun Jokowi belum melantik Budi. Untuk merespons penolakan publik, Jokowi telah membentuk Tim 9, yang merekomendasikan pembatalan pelantikan Budi dan pengusulan calon Kapolri baru.
SYAILENDRA
Baca berita lainnya:
Ini Daftar Calon Baru Kapolri di Tangan Kompolnas
Awas, Jejak Hakim Kasus Budi Gunawan Mencurigakan
Sidang Gugatan Budi Besok, Lonceng Kematian KPK?
Posisi Budi Gunawan Dinilai Mirip Calon Berzina