TEMPO.CO, Amman - Yordania bersumpah akan membalas kelompok teroris ISIS atas pembunuhan pilot angkatan udara, Moaz al-Kassasbeh. Pernyataan ini datang setelah munculnya video yang diduga sang pilot sedang dibakar hidup-hidup.
Yordania telah mengkonfirmasi kematian pilotnya oleh ISIS, tapi keaslian video itu masih diperiksa. Para pejabat mengatakan kepada sejumlah wartawan bahwa mereka mengupayakan pertukaran seorang mujahid dengan pilot yang akan dieksekusi.
Pilot 26 tahun ini ditangkap ISIS setelah pesawatnya jatuh di Suriah pada bulan Desember dalam misi memerangi kelompok teroris ini. Juru bicara Angkatan Bersenjata Yordania, Mamdouh al-Ameri, mengatakan bahwa Letnan Kasasbeh telah gugur sebagai syuhada.
"Darahnya tidak akan tumpah sia-sia. Pembalasan dan hukuman kami akan sebesar kehilangan yang telah menimpa Yordania," kata Al-Ameri. Pihak militer Yordania juga berjanji akan menggemparkan dunia sebagai respons terhadap kematiannya.
Televisi pemerintah Yordania melaporkan bahwa Kassasbeh telah dibunuh bulan lalu. Sejak itu Yordania mengupayakan pembebasannya sebagai bagian dari pertukaran tawanan, Sajida al-Rishawi.
Rishawi yang berkebangsaan Irak dijatuhi hukuman mati atas aksinya dalam serangan di Amman, ibu kota Yordania, yang menewaskan 60 orang pada 2005.
Para pejabat Yordania mengatakan Rishawi akan dieksekusi bersama tiga milisi lainnya. ISIS minta pembebasan Rishawi sebagai bagian dari kesepakatan untuk membebaskan tawanan wartawan Jepang, Kenji Goto. Empat hari yang lalu, sebuah video muncul menunjukkan jenazah Goto. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pekan lalu menyatakan dirinya merasa sangat marah ketika mendengar bahwa pilot Yordania dibakar sampai mati secara mengerikan.
BBC | WINONA AMANDA