TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti mengatakan lembaganya akan langsung bertemu dengan para pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi. Pertemuan itu akan berlangsung di Mabes Polri.
"Kita akan bicarakan tentang format apa nanti yang akan kita selesaikan ke depan," ujar Badrodin usai menghadiri pelantikan pelaksana tugas pemimpin KPK di Istana Negara, Jumat, 20 Februari 2015.
Menurut Badrodin, prioritas pembahasan adalah penyelesaian masalah antara dua lembaga tersebut. "Kedua, kalau ini sudah selesai, tentu kita akan bersinergi untuk bisa melakukan pemberantasan korupsi dengan kerja sama lebih baik," ujar calon tunggal Kepala Polri itu.
Badrodin mengatakan penyelidikan terhadap 21 penyidik KPK juga akan menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan tersebut. Namun, Badrodin belum bisa menjamin akan menghentikan kasus tersebut. "Saya belum bisa bicara sekarang. Nanti itu jadi bagian pembicaraan kami," ujar dia.
Rabu lalu, Presiden Joko Widodo membatalkan pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kapolri dan menggantinya dengan Badrodin Haiti.
Selain itu, Jokowi juga menonaktifkan Ketua KPK Abraham Samad yang menjadi tersangka di Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat serta Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto yang menjadi tersangka di Mabes Polri. Sebagai gantinya, Jokowi menunjuk mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki sebagai pengganti Samad, Deputi Pencegahan KPK Johan Budi Sapto Pribowo menggantikan Bambang, serta pengacara yang juga mantan Staf Ahli Kapolri Indriyanto Seno Aji menggantikan M. Busyro Muqoddas. Ruki, yang pensiun sebagai polisi dengan pangkat jenderal bintang dua, memimpin KPK pada 2003-2007.
Ruki, Johan, dan Seno Aji akan memimpin KPK bersama dua komioner lama, Zulkarnaen dan Adnan Pandu Praja, hingga Desember 2015 sampai tiba masa pemilihan komisioner yang baru. Ketiganya dilantik pagi ini.
TIKA PRIMANDARI