TEMPO.CO, Jakarta - Enam buah papan tulis dan banner sepanjang lima meter di Bundaran Hotel Indonesia, Ahad, 1 Maret 2015, penuh terisi ratusan tanda tangan serta memo. Memo-memo itu berisi dukungan warga kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang membongkar dana siluman sebesar Rp 12,1 triliun.
Dana sebesar itu ditemukan Ahok dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2015, hasil pembahasan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Diduga DPRD ada di balik munculnya anggaran siluman tersebut. Ahok pun melaporkan temuannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi Jumat kemarin.
Sejumlah dukungan mengalir kepada Ahok. Misalnya memo dari Yafi: "Pancung saja koruptor." Memo dari Erwin jauh lebih keras: "Basmi para politikus APBD." Memo lainnya, "Ahok y'll never walk alone," seperti tagline salah satu klub sepak bola. Aksi dukungan terhadap Ahok ini diinisiasi oleh akun @temanahok, komunitas pendukung Ahok di media sosial.
Aditya Yogi Prabowo, koordinator aksi, mengungkapkan ada sekitar 500 relawan yang akan mengawal acara dukungan terhadap Ahok ini. Relawan itu akan membagikan sekitar sepuluh ribu topeng bergambar Ahok kepada warga di acara car free day. Adapun puncak acara yakni pengunaan topeng Ahok secara serentak pada pukul 09.00 nanti.
Aditya mengatakan tidak ada yang membiayai aksi tersebut. Dana dibiayai sendiri oleh warga yang tergabung dalam komunitas pendukung Ahok, @temanahok. "Beli minuman saja sendiri," ucap dia. Tujuan dari aksi, ujar dia, adalah menyalurkan aspirasi warga untuk Ahok.
Erwin Koes, 40 tahun, salah satu warga yang mendukung Ahok mengapresiasi aksi yang dilakukan Aditya dan kawan-kawan. Ia menilai ada yang aneh dengan APBD 2015, termasuk pengadaan uninterruptable power supply (UPS) dalam mata anggaran 2014 senilai Rp 330 miliar. "Masa barang itu harganya miliaran," katanya. Ia mengaku mempunyai alat untuk menyimpan daya listrik itu di rumahnya tapi harganya tidak sampai miliaran.
Warga lain, Abdul Muis, 42 tahun, menyebut Ahok sebagai pemimpin yang berani. Ahok berani melawan ratusan anggota DPRD dalam mengungkap kasus anggaran siluman. "Ini sikap yang patut dicontoh," ujarnya.
ERWAN HERMAWAN