TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung membantah adanya percakapan dengan Ketua DPRD Muhammad Taufik. Ia mengaku baru mengunduh aplikasi WhatsApp setelah kabar mengenai percakapannya itu ramai di pemberitaan.
Lulung menegaskan ia tidak pernah berkomunikasi dengan Taufik. "Setelah berita itu menyebar, gua baru download (mengunduh) WhatsApp. Gua penasaran apa itu WhatsApp," katanya kepada Tempo, Kamis pekan lalu, seperti yang ditulis dalam majalah Tempo edisi 8-14 Maret 2015.
Sebelumnya, beredar foto percakapan antara Lulung dan Taufik melalui WhatsApp terkait dengan dana siluman yang dilaporkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Ahok melaporkan dugaan dana siluman dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ke Komisi Pemberantasan Korupsi.
Lulung pun mengaku siap bila sewaktu-waktu diperiksa KPK terkait dengan laporan Ahok itu. "Siap. Gua kagak ada takut. Saya mendorong proses hukum," ujarnya.
Salah satu petikan percakapan mereka antara lain berbunyi: "Ini begimane ceritanye sih? Kok si gila udeh lapor KPK aje bos? Bisa gawat nih kita." Bunyi pesan yang diduga ditulis Lulung kepada Taufik itu tidak mencantumkan waktu percakapan.
"Iya ji, makanya ane kan udeh bilang sm ente, kita ancem dulu aja dia, bukan langsung angket aja kyk gini. Ngamuk dia jadinya," kata lawan bicara Lulung yang diduga Taufik itu. Adapun Taufik sudah melaporkan media yang memuat isi percakapan tersebut.
DEWI SUCI RAHAYU | MBM TEMPO