TEMPO.CO , Bandung -- Pada ulang tahun Persib Bandung ke-82, Sabtu, 14 Maret 2015, Wali Kota Bandung periode 2003-2013, Dada Rosada, berharap manajemen Persib Bandung lebih memprioritaskan pemain lokal daripada pemain asing yang menghuni skuad Maung Bandung--julukan Persib--saat ini.
"Dulu aja dengan materi pemain lokal, Persib bisa juara. Makanya manajemen harus lebih memprioritaskan pemain lokal. Caranya, tentu dengan pembinaan pemain usia muda," ujar Dada kepada Tempo saat ditemui di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Kota Bandung, Sabtu, 14 Maret 2015.
Menurut Dada, setidaknya ada 3 poin penting yang harus dipertahankan dan dimaksimalkan Maung Bandung saat ini. Pertama, basisnya harus di Bandung. Kedua, pengurusnya harus orang Bandung. Dan ketiga, harus memaksimalkan pemain lokal.
Untuk poin yang pertama dan kedua, menurut Dada, saat ini berhasil dilakukan Maung Bandung, karena manajemen dan markasnya ada di Bandung. Namun untuk poin ketiga, tampaknya belum dimaksimalkan Persib. "Dari 36 klub sepak bola yang berada di bawah naungan Persib, saya kira sudah jauh dari cukup untuk memaksimalkan pencarian pemain lokal, jika pembinaan dan kompetisinya berjalan lancar," ujarnya.
Manurut Dada, jika pembinaan digarap dengan serius, Persib tidak akan membutuhkan lagi pemain asing. Kalau masalah kemandirian sudah bagus karena kan sudah ada PT PBB (Persib Bandung Bermartabat) yang tidak menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah lagi.
Dada juga menilai, di usia yang ke-82 ini, skuad asuhan Djadjang Nurdjaman itu bisa tetap mempertahankan gelar juara Indonesia Super League (ISL). "Persib merupakan kebanggan yang kita dirikan, bangun, dan pupuk bersama-sama. Ke depan, Persib bisa lebih berjaya lagi," katanya.
Dada merupakan salah satu pendiri PT PBB. Melaui campur tangan dia, akhirnya pada 2008 Persib resmi dialihkan kepemilikannya kepada PT PBB dan tidak lagi menggunakan APBD Kota Bandung.
AMINUDIN