TEMPO.CO, Jakarta - Belum tuntasnya masalah APBD membuat operasional di tingkat kecamatan terhambat. Salah satunya terjadi di Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Sejumlah kegiatan yang cukup besar, berupa perbaikan jalan dan perbaikan saluran air, terancam tak bisa dilaksanakan.
"Itu yang ingat di luar kepala, tapi kalau yang terhambat pasti banyak," ujar Camat Grogol Petamburan Denny Ramdani kepada Tempo, Senin, 16 Maret 2015.
Denny mengatakan hampir seluruh program besar yang direncanakan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan tidak bisa berjalan. Ratusan program yang sudah dirancang bersama tiap kelurahan pun kemungkinan besar tidak bisa tercapai.
Salah satu program yang pasti terhambat adalah perbaikan Jalan Tanjung Duren. Pengguna jalan pun harus bersabar menunggu perbaikan lubang jalan karena tidak ada anggaran operasional. Karena itu, hingga saat ini jalan berlubang itu pun tak juga bisa ditambal.
Program-program rutin seperti pengawasan lingkungan atau layanan harian warga lainnya tetap berjalan. Hanya saja hingga saat ini tidak ada anggaran untuk membayar pekerja harian lepas yang membantu program kecamatan. Namun camat tetap harus memastikan jika program tersebut harus tetap berjalan agar tidak menjadi keluhan masyarakat.
Denny mengaku harus menalangi terlebih dahulu kebutuhan harian para pekerja. Setiap hari dia terpaksa merogoh uang pribadi yang berasal dari gaji pokok untuk sekadar memberi makan pekerja harian lapangan. Dia mengaku hal itu cukup berat lantaran tunjangan yang biasa diterima juga belum cair imbas macetnya APBD.
"Lama-lama mulai terasa juga beratnya, tapi ini kan risiko sebagai pamong," kata dia.
Denny berharap APBD bisa segera cair sehingga gaji para pekerja harian lapangan tersebut bisa segera dibayarkan. Selain itu, duit pribadi yang dipakai untuk membayar uang makan pekerja harian lapangan bisa segera diganti oleh pemerintah. Begitu pun dengan tunjangan dinas yang belum cair membuat beban hidup harian keluarganya terpaksa dihemat.
"Kalau TKD sudah cair mendingan. Tapi ini kan kami juga malah nombok," ujar dia.
DIMAS SIREGAR