TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar versi Agung Laksono mengumpulkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang berpihak padanya di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta. Agenda rapat anggota Dewan ini adalah konsolidasi dan sosialisasi pergantian kepengurusan pimpinan fraksi.
"Kami ingin menjelaskan situasi sebenarnya di pengurus dan fraksi. Kami yakin kader Golkar paham asas legalitas," kata Sekretaris Jenderal Zainuddin Amali, Selasa, 23 Maret 2015.
Zainuddin mengklaim, dari 91 anggota Dewan di Partai Golkar, 61 orang sudah berpihak pada kubunya. Namun, dari daftar hadir, baru 28 orang yang secara terbuka memperlihatkan diri dalam rapat itu.
Mereka adalah Meutya Hafid, Saniatul Lativa, Azhar Romli, Agus Gumiwang Kartasasmita, Lili Asdjudiredja, Airlangga Hartarto, Dave Akbarshah Fikarno, Agun Gunandjar Sudarsa, Mujib Rohmat, Bowo Sidik Pangarso, Endang Maria Astuti, Endang Srikarti Handayani, Dito Ganinduto, Budi Supriyanto, Adies Kadir, Sarmuji, Gatot Sudjito, Eni Maulani Saragih, Zainuddin Amali, Yayat Biarro, Melchias Markus Mekeng, Charles Mesang, Agati Sulie Mahyudin, Neni Moerniani, Aditya Anugrah Moha, Andi Rio Idris Padjalangi, dan Andi Fauziah Pujiwatie Hatta.
Zainuddin mengklaim anggota Dewan lainnya sedang bekerja di kantor. "Mereka sedang melaksanakan tugas kedewanan yang jauh lebih penting. Mudah-mudahan bisa bergabung dalam rapat selanjutnya," ujarnya.
Zainuddin mengaku semakin percaya diri dengan legalitas kepengurusannya. Apalagi setelah mendengar pernyataan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang menyatakan Golkar Agung Laksono dan PPP Romahurmuziy yang bisa mengikuti pilkada. "Ini sudah jelas. Tidak bisa bimbang lagi," ucapnya.
INDRI MAULIDAR