TEMPO.CO, Bogor - Calon Wakil Bupati Bogor dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz, Farhat Abbas, meminta dukungan Koalisi Merah Putih (KMP) di Kabupaten Bogor dalam pencalonannya sebagai Wakil Bupati Bogor. Rencananya, Farhat akan mendampingi Bupati Nurhayati.
Pengacara kontroversial itu menyatakan dia masuk bursa calon wakil bupati untuk menambah solid Koalisi Merah Putih di wilayah Bogor. "Saya jadi calon Wakil Bupati Bogor supaya KMP di Bogor solid. Jadi saya minta didukung," kata Farhat kepada Tempo. "Di level pusat sudah komunikasi dengan partai lain."
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Kabupaten Bogor Ade Ruhandi tidak mempermasalahkan pencalonan Farhat Abbas sebagai calon Wakil Bupati Bogor. Apalagi pengajuan Farhat langsung oleh pengurus pusat Partai Persatuan Pembangunan.
"Memang kebijakan partai itu bukan di tingkat kabupaten, tapi di tingkat pusat," kata Ade Ruhandi, atau biasa dipanggil Jaro Ade, kepada Tempo di Bogor, Senin, 30 Maret 2015. "Tapi, kalau soal Farhat, itu rumah tangga orang."
Terkait dengan permintaan Farhat Abbas agar didukung Koalisi Merah Putih di Bogor, Ade Jaro menyatakan bahwa KMP tetap solid. Untuk pengajuan calon wakil bupati, pengurus partai di daerah tetap mengikuti keputusan partai di pusat. "Kami di kabupaten tinggal melaksanakan kebijakan partai tingkat pusat," kata Ade yang juga Ketua DPRD Kabupaten Bogor itu.
Adapun Wakil Sekretaris DPC PPP Kabupaten Bogor Yuyud Wahyudin tidak setuju Farhat Abbas menjadi calon Wakil Bupati Bogor. Menurut dia, Farhat dan Ketua DPP PPP Djan Faridz tidak elegan dan mengabaikan etika organisasi.
Yuyud menjelaskan, dalam pengajuan nama calon kepala daerah, ada prosedur yang harus ditempuh. Adapun DPC PPP hanya membutuhkan rekomendasi dari DPW PPP Jawa Barat. "Siapa dia? Kok, bisa seenaknya muncul tanpa track record yang jelas?" ujar Yuyud.
ARIHTA U. SURBAKTI