TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Mustofa Assegaf, menghilang setelah terlibat adu jotos dengan koleganya, Mulyadi. Tak hanya menghilang dari muka publik, Mustofa bahkan tidak bisa dihubungi oleh temannya sesama anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan di Komisi Energi.
"Jangankan wartawan, saya saja enggak bisa hubungi dia sejak tadi malam," kata anggota Fraksi PPP, Achmad Farial, saat dihubungi Tempo, Kamis, 9 April 2015. Sementara itu, panggilan telepon ke nomor pribadi Mustofa tidak diangkat saat Tempo berulang kali menghubunginya.
Achmad Farial mengaku tidak berada di lokasi kejadian saat adu jotos antar-anggota Dewan itu berlangsung. "Saya sedang berada di lantai atas, dan baru turun ketika lagi ramai," katanya. "Rapatnya diskors karena kejadian tersebut."
Kejadian itu bermula sekitar pukul 15.50 WIB ketika tengah ada rapat kerja Komisi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Dalam rapat, Mustofa tak terima Mulyadi, yang menjadi pemimpin rapat, membatasi waktunya saat memberikan pendapat.
Adu mulut terjadi hingga Mustofa mengacung-acungkan tangannya. Situasi mereda di ruang rapat. Sejam kemudian, Mulyadi meminta izin ke toilet. Rupanya Mustofa sudah menunggu Mulyadi di pintu toilet saat anggota Fraksi Partai Demokrat itu keluar.
Adu mulut kembali terjadi hingga berujung pemukulan. Mulyadi dijotos tiga kali di pipi kiri dan kanan serta di pelipis kiri. Akibatnya, bekas luka kemerahan masih terlihat di wajahnya. "Dia pakai batu akik di jari, makanya ini masih terasa sakitnya."
INDRI MAULIDAR