TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Winantuningtyastiti membantah telah menghamburkan uang untuk pemeliharaan rusa di Taman Rusa Kawasan Kompleks Parlemen, Senayan. Menurut dia, angka Rp 650 juta yang dituliskan dalam pengumuman lelang hanyalah pagu atau rencana anggaran. "Realisasinya hanya Rp 500 juta," katanya, Selasa, 14 April 2015.
"Ini sudah diumumkan pemenang lelangnya. Realisasinya Rp 500 juta. Nominalnya tak berubah banyak tiap tahun," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 14 April 2015.
Saat ini, kata dia, taman seluas 12 hektare itu menjadi rumah bagi 58 rusa tutul dan 30 angsa. Ada lima penjaga di taman itu yang bertugas memberi makan hewan-hewan tersebut dua kali sehari dengan wortel, ubi, kangkung, dan dedak. Ada pula seorang dokter hewan yang berkunjung memeriksa rusa dua kali seminggu. "Tak ada yang berlebihan. Ini normal," kata Win.
Saat berkunjung ke taman, Tempo melihat sebagian rusa sedang berteduh di bawah pepohonan. Adapun sebagian besar taman dipenuhi rumput dan berlumpur karena hujan.
Seorang penjaga taman, Margono, mengatakan jumlah pekerja ada lima orang. Mereka merawat 60 ekor rusa. Tugas Margono saban hari adalah merawat rusa dan angsa dengan cara memberi makan binatang-binatang itu dua kali sehari.
Adapun dokter hewan datang seminggu sekali. "Kalau misalnya ada rusa sakit atau ada yang hamil, dokternya datang dua kali seminggu," ujarnya.
Rusa-rusa itu didatangkan dari Kebun Raya Bogor sejak 2008. Salah satu tugas penting Margono dan rekan-rekannya adalah menjaga kebersihan taman agar bebas sampah plastik. "Jangan sampai sampah plastik dimakan rusa. Bisa meninggal," katanya.
INDRI MAULIDAR