TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia terpilih, La Nyalla Mahmud Matalitti, mencari dukungan ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dan Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 20 April 2015. Hal itu dilakukannya untuk mendapatkan dukungan secara politis terkait adanya surat pembekuan PSSI oleh Menpora.
"Kami ingin melaporkan apa yang kami terima dari kantor Kemenpora (pembekuan PSSI)," ujar La Nyalla, Senin, 20 April 2015.
La Nyalla baru terpilih dalam Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel JW Marriott, Surabaya, Sabtu, 18 April 2015. La Nyalla bersama rombongannya terbang ke Jakarta, Senin. Bersama anggota Komite Eksekutif PSSI, Djamal Aziz dan Tonny Apriliani, ia sempat singgah di kantor Kemenpora untuk bertemu dengan Menpora.
Akan tetapi, rencananya untuk bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi tidak terwujud. Menpora tengah berada di luar kota. "Niat kami ingin beraudiensi dengan Pak Menpora, tapi di tengah jalan kami mendapat SMS, katanya beliau berada di Palembang," ujar La Nyalla.
Walaupun telah mengetahui Menpora tidak ada, La Nyalla tetap mendatangi kantor Kemenpora. Sebab, ia juga ingin bertemu dengan wartawan selain menemui Menpora. "Akhirnya kami tetap ke sini, terima kasih untuk tuan rumah kalau diberi ruangan dan bisa berdiri di sini," ujar dia.
La Nyalla memang diarahkan oleh petugas keamanan kantor Menpora untuk menggunakan ruangan media center saat memberikan keterangan pada awak media yang memang sudah menantinya sejak pagi. Ia berbicara di mimbar yang biasa digunakan oleh Menpora atau pejabatnya untuk memberikan keterangan pers.
Dalam keterangannya, La Nyalla menyebut kedatangannya ke kantor Menpora untuk sowan. "Sekalipun Menpora sudah merasa membekukan PSSI dan kami pun melihat suratnya dengan beberapa alas an, mulai SP1, SP2, dan SP3, yang jelas, kami ingin mendapatkan penjelasan langsung dari bapak menteri kronologi kejadiannya," ujar dia. Selain itu, ia juga berniat mempertanyakan soal tim transisi yang akan dibentuk Menpora.
Setelah ke kantor Menpora, La Nyalla ke kantor KONI, KOI, dan ke Komisi X DPR untuk rapat dengar pendapat umum. Dalam rapat itu, Komisi X DPR menyesalkan keputusan Menpora yang membekukan PSSI. Mereka menilai langkah tersebut tidak tepat. Oleh karena itu, begitu selesai rapat, Komisi X DPR langsung mengirimkan surat pemanggilan kepada Menpora.
"Kami mengundang Menpora untuk rapat kerja dan juga melakukan klarifikasi hal itu (pembekuan PSSI)," kata Ketua Komisi Olahraga DPR Teuku Riefky Harsya.
RINA WIDIASTUTI