TEMPO.CO, Jakarta - Konferensi Parlemen Asia-Afrika bersepakat untuk membentuk forum parlemen antara negara-negara Asia Afrika. Forum tetap bernama Asian African Parliamentary Group ini bakal memiliki sekretariat di Indonesia.
"Kita sepakat mengadakan pertemuan setahun sekali di negara terpilih," kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto usai menutup Konferensi Parlemen Asia-Afrika di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis, 23 April 2015.
Forum ini, kata Setya, penting untuk mendukung pemerintahan di negara nasing-masing demi mencapai gol KAA, yaitu solidaritas, perdamaian dan kesejahteraan. "Parlemen adalah representasi rakyat. Dialog di kalangan parlemen penting untuk mencapai tujuan bersama," kata Setya.
Konferensi Parlemen merupakan yang pertama kali dalam rangkaian KAA. Menurut Setya, selama ini konferensi yang lahir dari KAA adalah konferensi pers Asia Afrika dan konferensi pemuda Asia Afrika. "Kalau parlemen belum pernah ada, padahal ini penting untuk mencapai tujuan strategis."
Konferensi Parlemen menerbitkan deklarasi berjudul "Towards stronger partnership for world peace and prosperity". Sebanyak 25 poin deklarasi ditandatangani 31 delegasi.
Salah satu poin penting deklarasi itu bernama solidaritas untuk Palestina. Parlemen Asia Afrika sepakat mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Selain itu, parlemen juga menyatakan mendukung pemerintahan masing-masing untuk menghadapi bahaya milenial, seperti kejahatan transnasional, keamanan maritim dan penerbangan, perubahan iklim, bencana alam, serta perdagangan orang dan narkotik.
Beberapa negara yang ikut menandatangani deklarasi ini adalah Suriah, Palestina, Laos, Malaysia, Madagascar, Vietnam, dan Kenya.
INDRI MAULIDAR