TEMPO.CO, Surakarta - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, akan mengujicobakan sistim parkir elektronik. Uji coba itu akan dilakukan di sepanjang Jalan Radjiman. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perparkiran Kota Surakarta, M. Usman mengatakan, uji coba akan dimulai Agustus mendatang. "Sistem ini bertujuan agar tidak ada perselisihan tarif antara pengguna parkir dengan juru parkir," katanya Ahad 26 April 2015.
Usman menjelaskan, sejak 2011 Surakarta telah menerapkan tarif parkir progresif yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Retribusi. Aturan tersebut menyebutkan bahwa tarif parkir berlaku untuk satu jam. Tarif akan berlipat jika pengguna memarkir kendaraannya lebih dari sejam. "Berlaku kelipatannya," kata Usman.
Tapi, selama ini juru parkir baru melakukan pencatatan waktu parkir secara manual. Hal ini sering memicu perselisihan antara juru parkir dengan pengguna parkir yang meragukan catatan juru parkir. "Sistem elektronik ini menjadikan sistem pencatatan bisa lebih dipertanggungjawabkan," katanya.
Menurut Usman, sistem ini akan diuji coba di Jalan Radjiman yang merupakan salah satu kawasan yang padat dengan aktivitas parkir. Selain itu, pihaknya mencatat bahwa di kawasan tersebut sering terjadi perselisihan antara juru parkir dengan pengguna parkir. "Banyak masyarakat yang mengeluh," katanya.
Rencananya, penerapan sistem parkir elektronik itu akan dimulai pada Agustus mendatang. Saat ini UPTD Perparkiran tengah mengajukan anggaran senilai Rp 200 juta untuk mengadaan peralatan sistim parkir elektronik. "Kami ajukan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah perubahan tahun ini," kata Usman.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Surakarta Yosca Herman Soedrajad menyebut bahwa sistem eletronik itu juga efektif untuk mencegah adanya kebocoran potensi parkir. Sebab, semua transaksi akan tercatat secara elektronik sehingga potensi parkir yang ada di ruas jalan itu bisa terlihat dengan jelas.
Tapi, ujarnya, penerapan sistem elektronik itu tidak semata-mata untuk mendongkrak pendapatan dari sektor parkir. "Kami lebih menekankan pada upaya menekan kemacetan lalu lintas," katanya. Dia yakin penerapan parkir progresif yang lebih mahal itu bakal menekan penggunaan kendaraan pribadi, yang pada gilirannya bisa menekan kemacetan lalulintas.
AHMAD RAFIQ