TEMPO.CO , Cilacap: Dua malam di sel isolasi tak membuat salah satu terpidana mati Rodrigo Gularte galau. Rodrigo bisa tidur nyenyak seperti malam-malam sebelumnya.
Sesekali Rodrigo terbangun saat mendengar bom yang digunakan PT Semen Holcim untuk meledakkan gunung kapur di sisi timur pulau Nusakambangan.
“Ia kaget dan terbangun. Ia meracau katanya Nusakambangan sedang diserang Cina,” ujar Romo Carolus, rohaniwan pendamping terpidana mati Rodrigo Gularte, saat ditemui Tempo usai mengunjungi Gularte di sel isolasi LP Besi Nusakambangan, Senin, 27 April 2015.
Rodrigo, kata Romo, juga selalu merasa khawatir saat di luar sel. Rodrigo merasa akan ditembak penembak jitu jika berada di ruang terbuka.
Menurut Romo, Rodrigo masih menderita sakit jiwa. Karena itu, Rodrigo tak layak dieksekusi mati.
Pengacara Rodrigo, Christina Widianti mengatakan, upaya hukum untuk Rodrigo masih terus berjalan. “Kami sedang minta ketetapan pengampuan untuk Rodrigo karena dia gila,” kata Christina.
Sebelumnya Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan, mempunyai sumber yang mengatakan bahwa Rodrigo tidak memiliki gangguan kejiwaan.
ARIS ANDRIANTO
VIDEO TERKAIT: