TEMPO.CO, Jakarta - Duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, telah dieksekusi pada Rabu dinihari, 29 April 2015, di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Jenazah Andrew Chan dan Myuran Sukumaran kini disemayamkan di Rumah Persemayaman Abadi di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Rencananya, jasad Andrew Chan dan Myuran Sukumaran akan diterbangkan ke Australia pada Kamis, 30 April 2015.
Maureen, sahabat Andrew Chan, kecewa sahabatnya dieksekusi mati. Maureen, yang merupakan pemberi pelayanan gereja di LP Kerobokan, Bali, mengatakan sahabatnya itu sudah berubah total sejak ditangkap.
"Saya tidak habis pikir. Dia sudah menunjukkan sikap yang baik dan taat beribadah selama di penjara," kata Maureen di Rumah Persemayaman Abadi, Jakarta, 29 April 2015.
Maureen mengaku mengenal Andrew Chan selang beberapa hari setelah terpidana kelompok Bali Nine itu masuk penjara Kerobokan. Menurut dia, selama sepuluh tahun di dalam penjara, Andrew Chan menjadi sosok yang tenang dan religius.
"Saya sebagai pemberi pelayanan gereja malah kerap disemangati dia. Andrew tak pernah mengeluh soal vonis mati," ujarnya.
Sambil terisak, Maureen mengenang pesan terakhir Andrew Chan kepadanya saat dia berkunjung pada Februari 2015, atau beberapa pekan sebelum Andrew Chan diboyong ke LP Nusakambangan, Cilacap. "Dia bilang, ‘Jangan takut sama yang bisa membunuh tubuh, tapi takutlah sama orang yang membunuh jiwa’," tutur Maureen.
Sahabat Andrew Chan lainnya, Tedy Andrew, juga mengaku kecewa. Dia terakhir kali bertemu Andrew Chan pada Januari lalu. "Saya bukan membela, tapi dia teman saya. Saya melihatnya dari sisi kemanusiaan," ucapnya.
ANGGA SUKMAWIJAYA